JARINGAN KOMPUTER
Konsep Jaringan
Dapid Casidi
1129040116
PTIK 02
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT ,yang atas rahmat – Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Penyusunan makalah yang berjudul konsep jaringan
Adapun penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan jaringan dasar komputer.
saya menyadari makalah ini masih banyak kekurangan –kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi, mengigat akan kemampuan yang dimiliki penulis.mudah-mudahan makalah ini dapat membantu mahasiswa dalam mata kuliah jaringan dasar komputer.Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan makalah ini. Akhir kata saya mengucapkan terimakasih.
Makassar 21 februari 2012
PENYUSUN
David casidi
DAFTAR ISI
1. Konsep Jaringan …………………………………………………. 5
2. Topologi ……………………………………………………………... 26
2.1.Topologi Star (bintang) ………………………………………….. 48
2.2. Hirarki ............................................................................................... 48
2.3. Topologi Bus ………………………………………………….. 49
2.4. Topologi Ring (cincin) ………………………………………….. 51
2.5. Topologi Mesh (jala) ………………………………………….. 54
3. IPv4 dan IPv6 ..………………………………………………………. 55
4. Subnet ...………………………………………………………………. 72
5. Hardware Jaringan ………………………………………………….. 74
5.1. Terminal ....................................................................................... 75
5.2. NIC (Network Interface Card) ...…………………………….. 75
5.3. Hub atau Connector ………………………………………….. 76
5.4. Konektor UTP ………………………………………………….. 77
5.5. Bridge ……………………………………………………….. 77
5.6. Switch ……………………………………………………….. 77
5.7. Cluster Control Unit ………………………………………….. 78
5.8. Multiplexer ………………………………………………….. 78
5.9. Front-end Processor ………………………………………….. 78
5.10. Host ………………………………………………………….. 79
5.11. Router ……………………………………………………….. 79
5.12. Brouter ………………………………………………………… 80
5.13. Gateway ……………………………………………………….. 80
5.14. Modem ……………………………………………………….... 80
5.15. Radio ………………………………………………………… 81
Daftar Pustaka ……….…………………………………………………. 82
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dewasa ini di antara kita masih banyak orang yang belum mengerti tentang jaringan komputer. Dari mana asalnya?, apa jenisnya? dll
Pada tahun 1969, lembaga riset departemen pertahanan Amerika,DARPA (Defence advance Research Project Agency),
Mendanai sebuah riset untuk mengembangkan jaringan komunikasi data antar komputer. Riset ini bertujuan untuk mengembangkan aturan komunikasi data Antar komputer yang:
- Bekerja secara transparan, melalui bermacam-macam jaringan komunikasi data yang terhubung satu dengan yang lain.
- Tahan terhadap berbagai ganguan (bencana alam, serangan nuklir dan lain-lain) Pengembangan jaringan ini ternyata sukses dan melahirkan ARPANET.Tahun 1972, ARPANET didemontrasikan
didepan peserta the first international Cenference on Computer Communication
Tujuan Penulisan makalah
a) Memberikan informasi tentang konsep jaringan,
b) Sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah.
Manfaat penulisan makalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah dapat membantu mahasiswa maupun masyarakat mengetahui tentang jaringan-jaringan komputer yang selalu kita pakai
BAB II
PEMBAHASAN
1. KONSEP JARINGAN
Pada tahun 1969, lembaga riset departemen pertahanan Amerika,DARPA (Defence advance Research Project Agency),
Mendanai sebuah riset untuk mengembangkan jaringan komunikasi data antar komputer. Riset ini bertujuan untuk mengembangkan aturan komunikasi data Antar komputer yang:
- Bekerja secara transparan, melalui bermacam-macam jaringan komunikasi data yang terhubung satu dengan yang lain.
- Tahan terhadap berbagai ganguan (bencana alam, serangan nuklir dan lain-lain) Pengembangan jaringan ini ternyata sukses dan melahirkan ARPANET.Tahun 1972, ARPANET didemontrasikan
didepan peserta the first international Cenference on Computer Communication dengan menghubungkan 60 Node.Aplikasi internet yang pertama kali ditemukan adalah FTP. Menyusul kemudian e-mail, dan telnet, e-mail menjadi aplikasi yang paling popular dimasa ARPANET, tahun 1979 tercatat sebagai tahun berdirinya USENET yang pada awalnya menghubungkan Universitas Duke dan UNC. Grup yang pertama kali dibentuk dalam USENET ADALAH Grup net.Ukuran ARPANET sendiri semakin lama semakin membesar, protocol komunikasi data yang digunakan pada waktu itu yaitu, NCP(Network Commication Protocol), tidak sanggup menampung node komputer yang besar ini, DARPA kemudian mendanai pembuatan protocol komunikasi yang lebih umum ini dinamakan TCP/IP departement pertahanan
Amerika serikat menyatakan TCP/IP menjadi standart untuk jaringan pada 1982. Protokol ini kemudian di Adopsi menjadi standart ARPANET pada tahun 1983. Perusahaan bold Beranek Newman(BBN) membuat protocol TCP/IP berjalan diatas komputer dengan system operasi UNIX. Pada saat itulah dimulai perkawinan antara UNIX dan TCP/IP. Pada tahun 1984 jumlah host di internet melebihi 1000 buah. Pada tahun itu pula di perkenalkan Domain nama
System(DNS) yang mengganti fungsi tabel nama host .System Domian ini lah yang saat ini kita gunakan untuk menulis nama host. Tahun 1986, lembaga ini ilmu pengetahun nasional Amerika serikat U.S national Science Foundation (NSF)mendanai pembuatan jaringan TCP/IP yang dinamai USFNET. Jaringan ini digunakan untuk menghubungkan lima pusat komputer super dan memungkinkan terhubungnya Universitar-Universitas di Amerika serikat dengan kecepatan jaringan tulang punggung sebesar 56Kbps. Jaringan inilah yang kemudian menjadi embrio berkembangnya Internet yang kita kenal sekarang ini.Pada tahun 1987 berdiri UUNET yang saat ini merupakan salah satu provider utama Internet. Tercatat pula pada tahun tersebut jumlah host melewati angka 10.000. setahun kemudian kecepatan jaringan tulang punggung NSFNET ditingkatkan menjadi T1(1,544 Mbps). Disamping itu juga terdapat beberapa negara di eropa Yang masul ke jaringan NSFNET.Perkembangan internet menjadi semakin luas dan sampai menjangkau Australia dan Selandia Baru pada tahun 1989.
pada tahun tersebut jumlah host internet mencapai 100.000. Dua tahun kemudian Aplikasi Internet bertambah dengan diciptakan Word Wide Web(WWW).pata tahun tersebut kecepatan jaringan tulang punggung NFSNET ditingkatkan lagi menjadi T3(45Mbps). Pada tahun 1992 jumlah host di internet mencapai 1 juta host. Salah satu pemicu perkembangkan ini adalah meluasnya penggunaan layanan Gopher yang terdapat di Inernet. Pada tahun ini juga untuk pertama kalinya dilaksanakan siaran dan vidio Multicast melalui IETF MBONE(Multicast backbone).Topologi Jaringan dan tr opologi Jaringan. Pada saat suatu komputer ingin berkomunikasi dengan komputer lain melalui LAN (Local Area Network), komputer tersebut membutuhkan media koneksi yang membentuk suatu topologi tertentu.
PENGERTIAN KONSEP JARINGAN
KONSEP JARINGAN
Jaringan adalah kelompok, sistem atau rantai yang saling terhubung atau terkait. Informasi merupakan konsep multidisipliner dengan ancangan dan definisi yang berlainan. Dari segi sasaran penerima informasi, ada 4 jenis informasi yaitu :
· Informasi ilimiah berasal dari peneliti ditujukan kepada peneliti
· Informasi profesional ; informasi yang berasal dari dan untuk pelaksana, pimpinan atau pendidik, kebanyakan disebarluaskan utnuk para ahli dalam bidang tertentu.
· Informasi komunitas; ditujukan kepada tokoh masyarakat, pembentuk undang-undang, media massa.
· Informasi individu ; ditujukan utk individu dan utk kepentingan dan perubahan sikap individu.
Teknologi informasi adalah teknologi untuk pengadaan, pengolahan, pemencaran temu balik dan pendayagunaan komputer, video, surat elektronik, sistem pakar dan sejenisnya.
Berbagai jenis jaringan :
1. Jaringan komputer ; jaringan yang melibatkan berbagai jenis komputer.
2. Jaringan telekomunikasi; jaringan khusus untuk bidang telekomunikasi.
3. jaringan perpustakaan ; jaringan kerja berbagai perpustakaan.
4. Jaringan informasi dan dokumentasi ; jaringan kerja berbagai badan yang mengolah informasi (non perpustakaan)
5. Jaringan sitasi
6. Jaringan Pengarang; beberapa pengarang bekerjasama melakukan penelitian dan menulis laporan.
Badan lain yang mengolah informasi :
1. Pusat Dokumentasi
2. pusat informasi
3. pusat analisis informasi
4. pusat referal,
5. clearing house
Jaringan Perpustakaan
Mengarah pada kerjasama perpustakaan dalam bentuk jaringan-Jaringan informasi .Suatu sistem terpadu dari badan-badan yg bergerak dlm bidang pengolahan informasi dengan tujuan menyediakan pemasukan data yg relevan tanpa memperhatikan bentuk maupun asal data untuk keperluan masyarakat pemakai.
KOMPONEN JARINGAN INFORMASI
1. Struktur Organisasi
2. Rencana kerjasama
3. Simpul ; peserta jaringan
4. Pemakai ; anggota perpustakaan dan unit yg bergerak di bid. Informasi atau orang yg berada diluar unit.
5. Tingkat jasa peserta
6. Sistem komunikasi antara simpul
7. Kode Pesan
8. Katalog induk terpusat
9. Pedoman Pemilihan Dokumen
10. Prosedur evaluasi untuk kerja jaringan
11. Program pelatihan bagi para pemakai serta peserta jaringan.
BENTUK JARINGAN
1. Jaringan Non Terpimpin
2. Jaringan Terpimpin
3. Jaringan Non terpimpin dengan pusat khusus
4. Jaringan terpimpin dengan pusat khusus
Pada era digital ini, jaringan komputer merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dunia teknologi informasi. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan system informasi maka teknologi jaringan komputer telah menjadi kebutuhan pokok untuk menunjang efektivitas dan efisiensi kerja. Tuntutan kebutuhan perangkat jaringan komputer semakin meningkat sejalan dengan dikembangkannya teknologi ini di dalam upaya meningkatkan kinerja jaringan komputer.
• Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling dihubungkan satu dengan yang lainnya menggunakan protocol komunikasi melalui media transmisi, sehingga dapat saling berkomunikasi melalui media transmisi menggunakan sumber daya yang ada dan berkomunikasi.
Sistem komunikasi membutuhkan media sebagai pembawa sinyal (Carrier). Sistem transmisi sinyal bisa berupa kabel, GEM (RF), cahaya dan lain – lain. Untuk dapat menyampaikan data, system komunikasi juga membutuhkan aturan (Rule / Protokol). Sistem komunikasi adalah sebuah system kompleks yang dibangun dari media transmisi, carrier dan protocol.
Perbedaan mendasar jaringan komputer dan komunikasi data adalah komunikasi data lebih cenderung pada keandalan dan efisiensi transfer sejumlah bit – bit dari satu tutik ke tujuannya sementara jaringan komputer menggunakan teknik komunikasi data namun lebih mementingkan arti dari tiap bit dalam proses pengiriman hingga diterima di tujuan.
MACAM JARINGAN KOMPUTER
Dalam mempelajari macam-macam jaringan komputer terdapat dua klasifikasi yang sangat penting yaitu teknologi transmisi dan jarak. Secara garis besar, terdapat dua jenis teknologi transmisi yaitu jaringan broadcast dan jaringan point-to-point
A. JARINGAN BROADCAST
memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan.
Apa jaringan komputer itu dan apa manfaatnya?
Jaringan Komputer dapat diartikan Yaitu kumpulan dua atau lebih komputer yang saling berhubungan satu sama lain untuk melakukan komunikasi data dengan menggunakan protokol komunikasi data melalui media komunikasi (kabel atau nirkabel), sehingga komputer-komputer tersebut dapat saling berbagi informasi, data, program-program, dan penggunaan perangkat keras secara bersama.
Manfaat Jaringan
Secara umum, jaringan mempunyai beberapa manfaat yang lebih dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri dan dunia usaha telah pula mengakui bahwa akses ke teknologi informasi modern selalu memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing yang terbatas dalam bidang teknologi.
Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien. Misalnya, banyak pengguna dapat saling berbagi printer tunggal dengan kualitas tinggi, dibandingkan memakai printer kualitas rendah di masing-masing meja kerja. Selain itu, lisensi perangkat lunak jaringan dapat lebih murah dibandingkan lisensi stand-alone terpisah untuk jumlah pengguna sama.
Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap andal dan up-to-date. Sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola dengan baik memungkinkan banyak pengguna mengaskses data dari berbagai lokasi yang berbeda, dan membatasi akses ke data sewaktu sedang diproses.
Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing). Transfer data pada jaringan selalu lebih cepat dibandingkan sarana berbagi data lainnya yang bukan jaringan.
Jaringan memungkinkan kelompok-kerja berkomunikasi dengan lebih efisien. Surat dan penyampaian pesan elektronik merupakan substansi sebagian besar sistem jaringan, disamping sistem penjadwalan, pemantauan proyek, konferensi online dan groupware, dimana semuanya membantu team bekerja lebih produktif.
Jaringan membantu usaha dalam melayani klien mereka secara lebih efektif. Akses jarak-jauh ke data terpusat memungkinkan karyawan dapat melayani klien di lapangan dan klien dapat langsung berkomunikasi dengan pemasok.
Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh mesin-mesin lainnya. Field alamat pada sebuah paket berisi keterangan tentang kepada siapa paket tersebut ditujukan. Saat menerima paket, mesin akan mencek field alamat. Bila paket terserbut ditujukan untuk dirinya, maka mesin akan memproses paket itu , bila paket ditujukan untuk mesin lainnya, mesin terserbut akan mengabaikannya.
B. JARINGAN POINT-TO-POINT
terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin. Untuk mengirim paket dari sumber ke suatu tujuan, sebuah paket pad ajringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara. Seringkali harus melalui baynak route yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu algoritma rout memegang peranan penting pada jaringan point-to-point.
Pada umumnya jaringan yang lebih kecil dan terlokalisasi secara geografis cendurung memakai broadcasting, sedangkan jaringan yang lebih besar menggunakan point-to-point. Kriteria alternatif untuk mengklasifikasikan jaringan adalah didasarkan pada jaraknya
KEGUNAAN JARINGAN KOMPUTER
Mengapa Dibutuhkan Jaringan Komputer ?
Organisasi menggunakan jaringan komputer untuk melakukan sharing
resource dan untuk komunikasi online antar komputer/orang. Yang dimaksud dengan
resource disini termasuk disk drive, hard disk, printer, komunikasi online termasuk
aplikasi dan e-mail.
1. Printer dan periferal lain
Sebelum adanya jaringan, setiap orang harus memiliki atau memasang printer pada
komputer masing-masing. Disini satu-satunya cara untuk men-share printer adalah
dengan duduk pada komputer yang memiliki printer. Setelah adanya jaringan, maka
dimungkinkan beberapa orang men-share dan mengakses data secara bersamaan.
Apabila beberapa orang membutuhkan printer, maka mereka dapat menggunakan
printer yang tersedia di jaringan.
2. Data
Sebelum adanya jaringan, orang yang ingin sharing informasi terbatas pada hal-hal
sebagai berikut :
ƒ Melalui telpon atau media komunikasi suara lain.
ƒ Menulis memo
ƒ Menyimpan data pada floppy disk dan mengopi data tersebut ke komputer yang
membutuhkan.
3. Aplikasi
Jaringan dapat digunakan untuk standarisasi aplikasi sehingga semua user
menggunakan jenis dan versi aplikasi yang sama. Hal ini akan memudahkan
manajemen, training dan support yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi.
MODEL MODEL JARINGAN KOMPUTER
ADA DUA MODEL JARINGAN:
1. Model peer to peer.
Menurut model ini, setiap host dapat menawarkan layanan ke peer lain dan juga mengambil layanan dari peer lain. Model ini cocok untuk jaringan kecil. Windows for Workgroup menggunakan model ini.
2. Model Client/Server.
Model ini memisahkan secara jelas, mana yang dapat memberikan layanan jaringan (server) dan mana yang hanya menerima layanan (client). Beberapa komputer di-setup sebagai server yang memberikan segala sumberdaya (resource) dari jaringan: printer, modem, saluran dan lain-lain kepada komputer lain yang terkoneksi ke jaringan yang berfungsi sebagai client. Untuk dapat berkomunikasi antara server dan client (dan diantara mereka) server menggunakan aplikasi jaringan yang disebut server program dan, sementara client menggunakan client program untuk berkomunikasi dengan server program pada server.
1. Jaringan Peer to Peer
• Setiap PC dapat membuat account user serta berbagi sumber (sharing) sehingga
• masing-masing dapat bertindak sebagai client atau server.
• Tidak ada perbedaan sistem operasi antara PC yang berfungsi sebagai client
maupun server.
2. Jaringan Berbasis Server
Jaringan ini biasa disebut Client-Server, pada Win-NT atau Win-2000/2003
Server disebut sebagai tipe DNS (Domain Name System).
Pada pengontrol domain inilah semua account user dikumpulkan dan disimpan didalam databasenya.
Jaringan komputer adalah sekumpulan hardware komputer dan peralatan komputer (PC, Printer, LAN card, dan peralatan lainnya) dimana masing-masing saling berhubungan satu sama lain sehingga masing-masing peralatan tersebut saling berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Atau kita persingkat Jaringan komputer adalah kumpulan peripheral komputer yang saling berhubungan dan berkomunikasi satu dengan yang lain.
Kebutuhan user akan komunikasi/sharing data secara reliable dapat dituangkan melalui koneksi antara perangkat komputer dan perangkat jaringan. Dengan ini jelas beberapa komputer bisa saling berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Sehingga memungkinkan pembagian sumber daya (Resource Sharing) antara masing-masing komputer.
Beberapa manfaat jaringan komputer adalah sebagai berikut :
- Sharing data antara beberapa komputer
- Pertukaran data antara beberapa komputer dapat dilakukan secara cepat (Client – Server)
- Mudah dalam membackup data apabila salah satu komputer terjadi kerusakan
- Pemakaian hardware komputer secara bersama-sama (Printer)
- Memudahkan dalam mengelola dan mengamankan data-data penting.
- Akses internet secara bersama-sama apabila salah satu komputer terhubung dengan internet (Sharing Internet)
- Remote desktop (Melakukan operasi terhadap komputer lain melalui koneksi jaringan)
- Komunikasi data melalui beberapa layanan (Chatting, Email, FTP, dll)
Dalam jaringan komputer untuk dapat melakukan komunikasi tersebut diperlukan adanya protocol. Protokol tersebut digunakan untuk mengatur bagaimana dan cara komputer dapat melakukan komunikasi (mengirim data, bertukar informasi, dll).
Protokol jaringan
Secara umum protokol difungsikan untuk menghubungkan sisi pengirim dan penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar komunikasi dapat berjalan dengan baik dan benar. Untuk fungsi protokol secara detail dapat dijelaskan sebagai berikut ini:
-Fragmentasi dan reassembly
Fungsi dari Fragmentasi dan reassembly adalah membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi dan setelah diterima maka sisi penerima akan membangun lagi menjadi paket berita yang lengkap.
-Encapsulation
Fungasi dari Encapsulation adalah melengkapi berita yang dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi dan lain-lain.
-Connection control
Fungsi dari Connection control adalah membangun hubungan komunikasi dari transmitter dan receiver, dimana dalam membangun hubungan ini termasuk dalam hal pengiriman data dan mengakhiri hubungan.
-Flow control
Fungsi dari Flow control adalah mengatur perjalanan data dari transmitter ke receiver.
-Error control
Fungsi dari error control adalah mendeteksi terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.
-Transmission service
Fungsi dari Transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan prioritas, keamanan dan perlindungan data.
Konsep Jaringan Komputer Sebuah jaringan komputer terdiri dari paling sedikitnya dua komputer yang saling terhubung dengan sebuah media sehingga komputer-komputer tersebut dapat saling berbagi resource dan saling berkomunikasi. Tetapi pada kenyataannya sebuah network biasanya terdiri dari banyak komputer (lebih dari dua komputer), semua network berbasis pada konsep pembagian (sharing).
Jaringan komputer muncul dari adanya kebutuhan untuk berbagi data diantara para pengguna. Komputer memiliki kemampuan dalam memproduksi beberapa jenis informasi berupa data, spreadsheet atau grafik. Tanpa sebuah network, dokumen-dokumen dapat dibagi kepada user lain dengan cara memberikan file dokumen yang disimpan ke disket. Kemudian isi disket tersebut disalin ke harddisk komputer lain, ketika user lain melakukan perubahan terhadap data tersebut, hasil perubahan tidak dapat digabungkan. Skenario di atas lebih dikenal dengan istilah stand alone, antara PC belum saling terhubung dan belum dapat saling berkomunikasi dan berbagi resource.
Sekelompok komputer dan device lain yang saling terhubung membentuk sebuah network, sedangkan konsep dari komputer-komputer yang saling berbagi resource dikenal dengan istilah networking. Komputer-komputer yang termasuk ke dalama sebuah jaringan dapat saling berbagi resource berupa:Data,Pesan,Printer,Mesin Fax,Modem,Device-device lain
Konsep Jaringan
A. Rodes Medo Pendidikan December 14, 2010
Jaringan adalah suatu set perangkat keras dan lunak didalam suatu sistem yang memiliki suatu aturan tertentu yang mengatur seluruh aktivitas dan perilaku anggota-anggotanya dalam melakukan suatu aktivitas.
Satu komputer yang terkoneksi ke jaringan menjadi satu node dari jaringan tersebut. Istilah “host” secara umum diartikan sebagai komputer yang terkoneksi ke jaringan yang dapat memberikan layanan jaringan (network service). Data yang dikirimkan dari satu komputer ke komputer lain dalam jaringan dibawa oleh medium jaringan. Medium yang banyak digunakan adalah Ethernet, termasuk juga Token Ring, FDDI (Fiber Distributed Data Interface; medium yang menggunakan serat optik) dan Apple’s LocalTalk.
SUBNET
Subnetting adalah suatu metode untuk memperbanyak network ID dari suatu network ID yang telahanda miliki.untuk lebih lengkapnya pada artikel pengertian subnetting.
nah, setelah kita mengerti tentang subnetting, sekarang apa saja fungsi subnetting dan bagaimana proses subnetting itu bekerja????
ok langsung kita bahas satu- petsatu
1. Fungsi Subnetting
fungsi subnetting antara lain sbb:
1. Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak akan bertabrakan (collision) atau macet.
2. Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.
3. Pengelolaan yang disederhanakan.
4. Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh,
Untuk contohnya kita bisa ambil kasus sbb : WAN yang menggunakan jaringan antar kota yang berbeda. lebih optimpal jaringan tersebut dengan subnetting
Ok jelaskan tentang fungsi subnetting, sekarang tentang prosesnya.
2. Proses Subnetting
untuk melakukan proses subnetting kita akan melakukan beberapa proses antara lain :
- Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask
- Menentukan jumlah host per subnet
- Menentukan subnet yang valid
- Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet
- Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet
Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:
* Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
* Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:
* Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
* Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.
subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada
angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
Sebuah subnet mask biasanya diekspresikan di dalam notasi desimal bertitik (dotted decimal notation), seperti halnya alamat IP. Setelah semua bit diset sebagai bagian network identifier dan host identifier, hasil nilai 32-bit tersebut akan dikonversikan ke notasi desimal bertitik. Perlu dicatat, bahwa meskipun direpresentasikan sebagai notasi desimal bertitik, subnet mask bukanlah sebuah alamat IP.
Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas-kelas alamat IP dan digunakan di dalam jaringan TCP/IP yang tidak dibagi ke alam beberapa subnet. Tabel di bawah ini menyebutkan beberapa subnet mask default dengan menggunakan notasi desimal bertitik. Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:* Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.* Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.
Sebuah subnet mask biasanya diekspresikan di dalam notasi desimal bertitik (dotted decimal notation), seperti halnya alamat IP. Setelah semua bit diset sebagai bagian network identifier dan host identifier, hasil nilai 32-bit tersebut akan dikonversikan ke notasi desimal bertitik. Perlu dicatat, bahwa meskipun direpresentasikan sebagai notasi desimal bertitik, subnet mask bukanlah sebuah alamat IP.
Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas-kelas alamat IP dan digunakan di dalam jaringan TCP/IP yang tidak dibagi ke alam beberapa subnet. Tabel di bawah ini menyebutkan beberapa subnet mask default dengan menggunakan notasi desimal bertitik. Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:* Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.* Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.
Subnetting merupakan suatu hal yang wajib dikuasai oleh seorang Network Administrator. Administrator-administrator yang mengelola jaringan besar sering kali merasa perlu membagi-bagi jaringan menjadi bagian yang lebih kecil lagi yang disebut sub networks. Saya akan menjelaskan mengenai konsep subnetting ini dengan menggunakan ilustrasi dan analogi yang ada disekitar kita.
Apa sebenarnya yang disebut dengan subnetting dan kenapa harus dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama RE Martadinata terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. RE Martadinata.
Dikarenakan oleh suatu keadaan dimana rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya.
Inilah sebenarnya yang dimaksud dengan konsep subnetting. Dimana tujuannya ingin mempermudah pengelolaan, misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 4 divisi dengan masing-masing divisi memiliki 10 komputer (host). Tujuan lainnya juga untuk optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network besar, tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang. Yang pertama analogi Jl. RE Martadinata dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut. Broadcast-broadcast ini secara berkesinambungan dikirim ke semua host dalam sebuah network. Saat traffic broadcast mulai mengonsumsi begitu banyak bandwith tersedia, maka administrator perlu mengambil langkah subnetting untuk mereduksi ukuran broadcast domain tersebut, sehingga diperoleh performansi jaringan yang lebih baik.
Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah seperti gambar di bawah. Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS. Sebuah network tunggal dan besar yang dibatasi oleh area geografis dapat menimbulkan berbagai masalah terutama di sisi kecepatan. Dengan mengkoneksikan multi jaringan yang lebih kecil maka diharapkan dapat membuat sistem lebih efisien.
Terus apa itu SUBNET MASK? Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. Jl RE Martadinata tanpa gang yang saya tampilkan di awal bisa dipahami sebagai menggunakan SUBNET MASK DEFAULT, atau dengan kata lain bisa disebut juga bahwa Network tersebut tidak memiliki subnet (Jalan tanpa Gang).
SUBNETTING
Subnetting adalah pembagian suatu kelompok alamat IP menjadi beberapa network ID lain dengan jumlah anggota jaringan yang lebih kecil, yang disebut subnet (subnetwork).
Subnet Mask merupakan angka biner 32 bit yang digunakan untuk :
•Membedakan antara network ID dengan host ID.
•Menunjukkan letak suatu host, apakah host tersebut berada pada jaringan luar atau jaringan lokal.
Subnetting adalah pembagian suatu kelompok alamat IP menjadi beberapa network ID lain dengan jumlah anggota jaringan yang lebih kecil, yang disebut subnet (subnetwork).
Subnet Mask merupakan angka biner 32 bit yang digunakan untuk :
•Membedakan antara network ID dengan host ID.
•Menunjukkan letak suatu host, apakah host tersebut berada pada jaringan luar atau jaringan lokal.
Tujuan dalam melakukan subnetting ini adalah :
•Membagi satu kelas netwok atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
•Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
•Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
•Penggunaan IP Address yang lebih efisien.
•Membagi satu kelas netwok atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
•Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
•Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
•Penggunaan IP Address yang lebih efisien.
Ada dua pendekatan dalam melakukan pembentukan subnet, yaitu :
•Berdasarkan jumlah jaringan yang akan dibentuk.
•Berdasarkan jumlah host yang dibentuk dalam jaringan.
•Berdasarkan jumlah jaringan yang akan dibentuk.
•Berdasarkan jumlah host yang dibentuk dalam jaringan.
Kedua-duanya akan dipakai untuk menentukan efisiensi pe¬nomoran IP dalam suatu lingkungan jaringan. Pada subnet mask seluruh bit yang berhubungan dengan host ID diset 0. Sedangkan bit yang berhubungan dengan network ID diset 1.
Untuk menentukan suatu host berada pada jaringan luar atau pada jaringan lokal, kita dapat melakukan operasi AND antara subnet mask dengan IP Address asal dan IP Address tujuan, serta membandingkan hasilnya sehingga dapat diketahui ke mana arah tujuan dari paket IP tersebut. Jika kedua hasil operasi tersebut sama, maka host tujuan terletak di jaringan lokal dan paket IP dikirim langsung ke host tujuan. Jika hasilnya berbeda, maka host terletak di luar jaringan lokal, sehingga paket IP dikirim ke default router. Subnet atau subneting adalah sebuah tekhnik untuk memecah sebuah jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil. Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:
Untuk menentukan suatu host berada pada jaringan luar atau pada jaringan lokal, kita dapat melakukan operasi AND antara subnet mask dengan IP Address asal dan IP Address tujuan, serta membandingkan hasilnya sehingga dapat diketahui ke mana arah tujuan dari paket IP tersebut. Jika kedua hasil operasi tersebut sama, maka host tujuan terletak di jaringan lokal dan paket IP dikirim langsung ke host tujuan. Jika hasilnya berbeda, maka host terletak di luar jaringan lokal, sehingga paket IP dikirim ke default router. Subnet atau subneting adalah sebuah tekhnik untuk memecah sebuah jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil. Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:
Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu subnet maskdefault (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap nodeTCP/IP.
Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar
Gambaran mengenai fungsi dari hardware jaringan
Router : Router, digunakan untuk menyambung 2 jaringan yang berbeda. Sebagai contohnya, untuk menyambungkan antara LAN dengan Internet diperlukan adanya router sebagai jembatan dari 2 jaringan tersebut.
Kedudukan router biasanya diletakkan sesudah modem, kira-kira gambarannya adalah seperti ini.
___________ ___________ ___________ ___________
| | | | | | | |
| Internet |—-| Modem |—-| Router |—-| LAN |
|__________| |__________| |__________| |__________|
Kedudukan router biasanya diletakkan sesudah modem, kira-kira gambarannya adalah seperti ini.
___________ ___________ ___________ ___________
| | | | | | | |
| Internet |—-| Modem |—-| Router |—-| LAN |
|__________| |__________| |__________| |__________|
Router yang digambarkan diatas berfungsi sebagai gateway, sekaligus firewall.
Gateway : Gerbang penantian menuju internet. Masing-masing client/workstation dalam jaringan melewati gateway terlebih dahulu untuk menuju internet. Bisa digambarkan seperti ini :
___________ __________________ ___________
| | | | | |
| Internet |—-| WS1 as Gateway1 |—-| WS Lain |
|__________| |_________________| |__________|
|
|
_____|____
| |
| WS Lain |
|__________|
| | | | | |
| Internet |—-| WS1 as Gateway1 |—-| WS Lain |
|__________| |_________________| |__________|
|
|
_____|____
| |
| WS Lain |
|__________|
Firewall : Biasanya dipasang diantara internet dan router. Firewall berfungsi sebagai tembok keamanan untuk jaringan dalam [ LAN ]. Didalamnya biasanya terdapat fasilitas, firewall, logging, snort. etc.
Contoh router phisik multifungsi seperti itu adalah Cisco Router. Tetapi saya lebih cenderung memakai alternatif router yaitu menggunakan Smoothwall. Karena smoothwall hanya memerlukan komputer butut yang sudah lama tidak terpakai dengan harddisk sekitar 300 mb, dan tentunya 2 lan card.
Smoothwall adalah distro linux khusus yang didesain untuk menangani masalah router, firewall, dan gateway. Selain itu Router pun digunakan untuk menyambungkan 2 LAN, yang berbeda subnet masknya. Lebih kearah Intranet.
Smoothwall adalah distro linux khusus yang didesain untuk menangani masalah router, firewall, dan gateway. Selain itu Router pun digunakan untuk menyambungkan 2 LAN, yang berbeda subnet masknya. Lebih kearah Intranet.
Switch : Biasanya switch banyak digunakan untuk jaringan LAN token star.
Dan switch ini digunakan sebagai repeater/penguat. Berfungsi untuk menghubungkan kabel-kabel UTP ( Kategori 5/5e ) komputer yang satu dengan komputer yang lain. Dalam switch biasanya terdapat routing, routing sendiri berfungsi untuk batu loncat untuk melakukan koneksi dengan komputer lain dalam LAN.
Gambarannya adalah seperti ini :
Hub : Sama seperti switch, tetapi perbedaannya adalah hub tidak memiliki faslitas routing. Sehingga semua informasi yang datang akan dikirimkan ke semua komputer (broadcast)
A. LAN
Salah satu segmen industri komunikasi yang tumbuh dengan pesat sejak tahun 1989-an adalah Jaringan Komputer Lokal (LAN = Local Area Network). Jaringan komputer lokal menghubungkan peralatan yang terbatas pada area geografi yang kecil. Jarak yang sebenarnya dapat dicapai LAN tergantung pada implementasi tertentu. LAN menjangkau area lokal yang telah ditentukan, seperti ruang kantor, satu bangunan atau sekelompok bangunan.
Salah satu segmen industri komunikasi yang tumbuh dengan pesat sejak tahun 1989-an adalah Jaringan Komputer Lokal (LAN = Local Area Network). Jaringan komputer lokal menghubungkan peralatan yang terbatas pada area geografi yang kecil. Jarak yang sebenarnya dapat dicapai LAN tergantung pada implementasi tertentu. LAN menjangkau area lokal yang telah ditentukan, seperti ruang kantor, satu bangunan atau sekelompok bangunan.
Kebanyakan LAN diimplementasikan untuk mentransfer data diantara pemakai dalam jaringan atau membagikan sumber diantara pemakai. Implementasi LAN dapat dilengkapi dengan kemampuan transfer data berkecepatan tinggi tanpa membutuhkan operator sistem untuk menjalankan proses transmisi. Bahkan ketika menyambungkan LAN ke jaringan area yang lebih luas yang menjangkau ribuan mil, transfer data diantara para pemakai dalam jaringan menjadikan efektifitas waktu dan dalam banyak kasus tidak akan menimbulkan masalah.
Alasan lain pengimplementasian LAN adalah untuk membagi sumber-sumber hardware dan software diantara pemakai jaringan. LAN juga memungkinkan pemakai untuk bersama-sama menggunakan software dan data yang dihasilkan oleh software.
: Sifat-sifat LAN :
Jaringan komputer lokal mempunyai sejumlah sifat-sifat yang umum diantara topologi yang membentuk konfigurasinya. Adapun sifat-sifat tersebut adalah:
1. Fleksibilitas (Keluwesan)
Ada berbagai peralatan hardware yang dapat dipasang pada jaringan komputer lokal. Ada banyak jenis aplikasi software yang juga dapat ditempatkan pada file server pada LAN. LAN dapat menjalankan aplikasi dengan pemrosesan yang berbeda dan mempunyai kemampuan transfer data. Sebagai contoh, beberapa pemakai sedang mentransfer file teks ke jaringan. Pada waktu yang sama pemakai lain dapat memakai fasilitas yang lain pada LAN tersebut.
2. Kecepatan
LAN dapat mempunyai transfer data berkecapatan tinggi. Kecepatan dibutuhkan karena harus ada jumlah byte yang banyak yang harus dimuatkan ketika workstation memerlukan aplikasi software.
3. Reliabilitas (Keandalan)
LAN harus bekerja secara terus menerusdan konsisten. LAN dapat dikatakan andal jika semua workstationnya mempunyai akses ke jaringan menurut hak-hak yang telah ditetapkan oleh administrator jaringan. Tidak ada workstation yang boleh mengkonsumsi kapasitas pemrosesan LAN secara mayoritas, karena hal itu akan menghalangi akses pemakai lain dan memperpanjang waktu respon bagi pemakai jaringan.
4. Hardware dan Software yang digunakan bersama-sama
Pada LAN ada peralatan khusus yang disebut server, yang digunakan untuk pembagian. Server adalah komputer pada LAN yang dapat diakses oleh semua pemakai dalam jaringan.
5. Interface Transparansi
Dengan memiliki interface transparansi diharapkan bahwa akses jaringan untuk pemakai tidak akan lebih rumit daripada mengakses fasilitas yang sama dengan menggunakan interface yang berbeda.
6. Adaptability (Kemampuan menyesuaikan diri)
Rancangan LAN yang baik mempunyai kemampuan mengakomodasi berbagai macam hardware dan dapat dengan mudah mengkonfigurasi ulang tanpa mengganggu pemakai. Selaian memberi kemudahan dalam konfigurasi hardware, LAN harus pula mempunyai kemampuan perluasan tanpa memandang jumlah pemakai.
7. Akses ke LAN lain atau WAN
Dalam banyak hal, LAN merupakan komponen kecil dari jaringan yang lebih besar. LAN harus dapat digunakan pemakai untuk mengakses keseluruhan fasilitas dengan menghubungkan jaringan komputer lokal ke fasilitas jaringan area luas.
8. Keamanan
Penyambungan dan fleksibilitas jaringan komputer lokal tidak boleh dilakukan dengan mengurangi keamanannya. LAN harus mempunyai ketentuan mekanisme keamanan ID dan password. Keamanan harus pula diterapkan pada peralatan hardware yang dipasang ke jaringan.
9. Pengelolaan Terpusat
Kebanyakan instalasi LAN dimaksudkan untuk mengurangi biaya dan mempermudah penggunaannya. LAN harus meminimalkan intervensi operator dan harus mempunyai beberapa peralatan pengelolaan yang memberikan rangkuman operasi jaringan kepada operator jaringan.
10. Kepemilikan Pribadi
Media hardware, software dan pembawa data biasanya dimiliki oleh perusahaan atau jawatan yang membeli LAN. Semua perbaikan, pemeliharaan dan penyambungan baru merupakan tanggung jawab dari pada pemilik LAN.
: Komponen LAN :
Ada dua hal utama yang harus dipertimbangkan ketika merencanakan atau memasang LAN, yaitu komponen hardware jaringan dan software jaringan. Ada tiga kategori utama peralatan yang membentuk komponen hardware dari jaringan area lokal. Ketiga kategori utama tersebut adalah :
¨ Server
¨ Sistem komunikasi LAN
¨ Workstation
B. Metropolitan Area Network (MAN)
Jaringan ini lebih luas dari jaringan LAN dan menjangkau antar wilayah dalam satu provinsi. Jaringan MAN menghubungkan jaringan-jaringan kecil yang ada, seperti LAN yang menuju pada lingkungan area yang lebih besar. Contoh, beberapa bank yang memiliki jaringan komputer di setiap cabangnya dapat berhubungan satu sama lain sehingga nasabah dapat melakukan transaksi di cabang maupun dalam propinsi yang sama.
Jaringan ini lebih luas dari jaringan LAN dan menjangkau antar wilayah dalam satu provinsi. Jaringan MAN menghubungkan jaringan-jaringan kecil yang ada, seperti LAN yang menuju pada lingkungan area yang lebih besar. Contoh, beberapa bank yang memiliki jaringan komputer di setiap cabangnya dapat berhubungan satu sama lain sehingga nasabah dapat melakukan transaksi di cabang maupun dalam propinsi yang sama.
GAMBAR: JARINGAN MAN
C. WAN
Infrastruktur WAN (Wide Area Network)
Seperti LAN (Local Area Network), Terdapat sejumlah perangkat yang melewatkan aliran informasi data dalam sebuah WAN. Penggabungan perangkat tersebut akan menciptakan infrastruktur WAN. Perangkat-perangkat tersebut adalah :
- Router
- ATM Switch
- Modem and CSU/DSU
- Communication Server
- Multiplexer
- X.25/Frame Relay Switches
Router
Router adalah peningkatan kemampuan dari bridge. Router mampu menunjukkan rute/jalur (route) dan memfilter informasi pada jaringan yang berbeda. Beberapa router mampu secara otomatis mendeteksi masalah dan mengalihkan jalur informasi dari area yang bermasalah.
Switch ATM
Switch ATM menyediakan transfer data berkecepatan tinggi antara LAN dan WAN.
Modem (modulator / demodulator)
Modem mengkonversi sinyal digital dan analog. Pada pengirim, modem mengkonversi sinyal digital ke dalam bentuk yang sesuai dengan teknologi transmisi untuk dilewatkan melalui fasilitas komunikas analog atau jaringan telepon (public telephone line). Di sisi penerima, modem mengkonversi sinyal ke format digital kembali.
CSU/DSU (Channel Service Unit / Data Service Unit)
CSU/DSU sama seperti modem, hanya saja CSU/DSU mengirim data dalam format digital melalui jaringan telephone digital. CSU/DSU biasanya berupa kotak fisik yang merupakan dua unit yang terpisah : CSU atau DSU.
Multiplexer
Sebuah Multiplexer mentransmisikan gabungan beberapa sinyal melalui sebuah sirkit (circuit). Multiplexer dapat mentransfer beberapa data secara simultan (terus-menerus), seperti video, sound, text, dan lain-lain.
Sebuah Multiplexer mentransmisikan gabungan beberapa sinyal melalui sebuah sirkit (circuit). Multiplexer dapat mentransfer beberapa data secara simultan (terus-menerus), seperti video, sound, text, dan lain-lain.
Communication Server
Communication Server adalah server khusus “dial in/out” bagi pengguna untuk dapat melakukan dial dari lokasi remote sehingga dapat terhubung ke LAN.
Switch X.25 / Frame Relay
Switch X.25 dan Frame Relay menghubungkan data lokal/private melalui jaringan data, mengunakan sinyal digital. Unit ini sama dengan switch ATM, tetapi kecepatan transfer datanya lebih rendah dibanding dengan ATM.
2. TOPOLOGI
Topologi Jaringan Komputer
pengaturan keterhubungan antar sistem komputer. Terdapat bermacam-macam topologi seperti bus, star, dan ring.Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Setiap jenis topologi di atas masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan topologi jaringan didasarkan pada skala jaringan, biaya, tujuan, dan pengguna.
Topologi cincin / Ring adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.
Topologi ring digunakan dalam jaringan yang memiliki performance tinggi, jaringan yang membutuhkan bandwidth untuk fitur yang time-sensitive seperti video dan audio, atau ketika performance dibutuhkan saat komputer yang terhubung ke jaringan dalam jumlah yang banyak.
Cara Topologi Ring / Cincin Bekerja
Setiap komputer terhubung ke komputer selanjutnya dalam ring, dan setiap komputer mengirim apa yang diterima dari komputer sebelumnya. Pesan-pesan mengalir melalui ring dalam satu arah. Setiap komputer yang mengirimkan apa yang diterimanya, ring adalah jaringan yang aktif. Tidak ada akhir pada ring.
Keunggulan dan Kelemahan Topologi Ring atau Cincin
Kelebihan Topologi Ring
•Hemat kabel
•Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena pada satu waktu hanya satu node yang dapat mengirimkan data
Kelemahan Topologi Ring
•Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node mengakibatkan terganggunya seluruh jaringan.
•Pengembangan jaringan lebih kaku
•Sulit mendeteksi kerusakan
•Dapat terjadi collision[dua paket data tercampur]
•Diperlukan penanganan dan pengelolaan khusus
v Jenis Jenis Topologi Jaringan dan Pengertiannya
Topologi mesh
gambar topologi mesh
Jaringan dengan Topologi masih mempunyai jalur ganda dari setiap perangkat pada jaringan seperti pada gambar di atas. Semakin banyak Jumlah komputer pada jaringan, semakin sulit cara pemasangan kabel-kabel pada jaringan tersebut karena jumlah kabel-kabel yang harus di pasang menjadi berlipat ganda. Oleh karena itu, pada jaringan mesh yang murni, setiap perangkat jaringan dihubungkan satu sama lain menggunakan jalur ganda untuk hub-hub utama sebagai jalur cadangan jika terjadi masalah di jalur utama.
KEUNTUNGAN dari Topologi Mesh
adalah:
Mampu menampung banyak pengguna yang aktif
KELEMAHAN dari Topologi ini
adalah:Membutuhkan banyak kabel, sehingga mudah mengalami gangguan jaringan
.Topologi star
gambar topologi star
Topologi star merupakan topologi jaringan yang paling sering digunakan. Pada topologi star, kendali terpusat dan semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut ke semua simpul atau komputer yang dipilihnya. Simpul pusat disebut dengan stasiun primer atau server dan bagian lainnya disebut dengan stasiun skunder atau client. Pada Topologi star, koneksi yang terganggu antara suatu node dan hub tidak mempengaruhi jaringan. Jika hub terganggu ( rusak ) maka semua node yang di hubungkan ke hub tersebut tidak dapat saling berkomunikasi. Node adalah Titik suatu koneksi atau sambungan dalam jaringan, sedangkan hub berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dan meneruskan kesemua komputer yang terhubung dengan hub.
Keuntungan menggunakan topologi star
yaitu:
a. Fleksibelitas tinggi.
- Penambahan atau perubahan komputer sangat mudah dan tidak menganggu bagian jaringan lain, yaitu dengan cara menarik kabel menuju hub.
- Kontrol terpusat sehingga mudah dalam pengelolaan jaringan.
- Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan, jika terdapat salah satu kabel yang menuju node terputus maka tidak akan mempengaruhi jaringan secara keseluruhan. Hanya kabel yang putus yang tidak dapat digunakan.
- Jumlah pengguna komputer lebih banyak daripada topologi Bus
Kelemahan menggunakan topologi star
yaitu:
a. Boros kabel
- Perlu penanganan khusus
- Jika Hub Rusak maka jaringan yang berada dalam satu hub akan rusak.
Topologi bus
gambar topologi bus
Topologi bus menghubungkan komputer satu dengan lainnya secara berrantai dengan perantara suatu kabel yang umumnya berupa kabel tunggal jenis koaksial ( coaxial ). Semua Node dihubungkan secara seri menggunakan kabel tersebut. Topologi bus umumnya tidak menggunakan suatu peralatan aktif untuk menghubungkan komputer. Oleh karena itu, pada ujung-ujung kabel koaksial harus ditutup dengan tahanan untuk menghindari pantulan yang dapat menimbulkan gangguan yang menyebabkan kemacetan jaringan.
Keuntungan menggunakan topologi bus
, yaitu:
Hemat kabel dan harganya lebih murah, karena harga kabel yang digunakan lebih murah dan pada jaringan ini tidak dibutuhkan hub.
- Layout kabel sederhana
- Jika salah satu komputer mati maka tidak akan menganggu komputer yang lain.
- Mudah dikembangkan.
Kelemahan menggunakan topologi bus
yaitu:
- Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
- Lalu lintas data yang padat sehingga sering terjadi tabrakan file data yang dikirim.
- Apabila salah satu client rusak atau kabel putus maka jaringan tidak berfungsi.
Topologi ring
Jaringan dengan Topologi ring mirip dengan topolog bus, tetapi setiap ujungnya saling berhubungan membentuk suatu lingkaran.
Topologi Ring menghubungkan node-node pada jaringan dengan bentuk lingkaran dengan cara setiap node di hubungkan dengan node berikutnya.
Node terakhir dihubungkan dengan node pertama. Setiap Node memeriksa data yang akan dikirimkan melalui jaringan. Jika data (yang disebut dengan token) tidak di alamatkan pada node yang dikunjungi maka data berpindah ke node berikutnya.
Topologi Ring menghubungkan node-node pada jaringan dengan bentuk lingkaran dengan cara setiap node di hubungkan dengan node berikutnya.
Node terakhir dihubungkan dengan node pertama. Setiap Node memeriksa data yang akan dikirimkan melalui jaringan. Jika data (yang disebut dengan token) tidak di alamatkan pada node yang dikunjungi maka data berpindah ke node berikutnya.
Keuntungan menggunakan topologi ring
yaitu:
Hemat kabel, untuk membangun jaringan dengan topologi ini lebih murah jika di bandingkan dengan topologi star.
- Dapat menghindari tabrakan file data yang dikirim karena data mengalir dalam satu arah sehingga untuk data yang dikirimkan selanjutnya akan dikerjakan setelah pengiriman pertama selesai.
- Mudah untuk membangunnya.
- Semua komputer pada jaringan mempunyai status yang sama.
Kelemahan menggunakan topologi ring
yaitu:
- Peka terhadap kesalahan.
- Pengembangan jaringan lebih kaku, apabila kabel terputus maka semua komputer tidak dapat digunakan.
Topolgoi Bus
Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi. Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.
* Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node.).
Topologi Star/Bintang
Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.
Kelebihan
* Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
* Tingkat keamanan termasuk tinggi.
* Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
* Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
* Tingkat keamanan termasuk tinggi.
* Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
* Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
Kekurangan
* Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.
Topologi Ring/Cincin
Topologi cincin adalah topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua titik lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.
Topologi Mesh
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.
Topologi Tree
Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral denganhirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.
Topologi Linier
Jaringan komputer dengan topologi linier biasa disebut dengan topologi linier bus, layout ini termasuk layout umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik koneksi (komputer) yang dihubungkan dengan konektor yang disebut dengan T Connector dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah terminator. Konektor yang digunakan bertipe BNC (British Naval Connector), sebenarnya BNC adalah nama konektor bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Coaxial Thinnet). Installasi dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan murah tetapi maksimal terdiri dari 5-7 Komputer.
Tipe konektornya terdiri dari
1. BNC Kabel konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke T konektor.
2. BNC T konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke komputer.
3. BNC Barrel konektor —> Untuk menyambung 2 kabel BNC.
4. BNC Terminator —> Untuk menandai akhir dari topologi bus.
2. BNC T konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke komputer.
3. BNC Barrel konektor —> Untuk menyambung 2 kabel BNC.
4. BNC Terminator —> Untuk menandai akhir dari topologi bus.
Keuntungan dan kerugian dari jaringan komputer dengan topologi linier bus adalah :
* Keuntungan, hemat kabel, layout kabel sederhana, mudah dikembangkan, tidak butuh kendali pusat, dan penambahan maupun pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.
* Kerugian, deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas tinggi, keamanan data kurang terjamin, kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah, dan diperlukan Repeater untuk jarak jauh.
* Kerugian, deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas tinggi, keamanan data kurang terjamin, kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah, dan diperlukan Repeater untuk jarak jauh.
TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER
Topologi menggambarkan struktur dari suatu jaringan atau bagaimana sebuah jaringan didesain. Pola ini sangat erat kaitannya dengan metode access dan media pengiriman yang digunakan. Topologi yang ada sangatlah tergantung dengan letak geofrapis dari masing-masing terminal, kualitas kontrol yang dibutuhkan dalam komunikasi ataupun penyampaian pesan, serta kecepatan dari pengiriman data. Dalam definisi topologi terbagi menjadi dua, yaitu topologi fisik (physical topology) yang menunjukan posisi pemasangan kabel secara fisik dan topologi logik (logical topology) yang menunjukan bagaimana suatu media diakses oleh host.
Adapun topologi fisik yang umum digunakan dalam membangun sebuah jaringan adalah :
Adapun topologi fisik yang umum digunakan dalam membangun sebuah jaringan adalah :
Point to Point (Titik ke-Titik).
Jaringan kerja titik ketitik merupakan jaringan kerja yang paling sederhana tetapi dapat digunakan secara luas. Begitu sederhananya jaringan ini, sehingga seringkali tidak dianggap sebagai suatu jaringan tetapi hanya merupakan komunikasi biasa. Dalam hal ini, kedua simpul mempunyai kedudukan yang setingkat, sehingga simpul manapun dapat memulai dan mengendalikan hubungan dalam jaringan tersebut. Data dikirim dari satu simpul langsung kesimpul lainnya sebagai penerima, misalnya antara terminal dengan CPU.
Jaringan kerja titik ketitik merupakan jaringan kerja yang paling sederhana tetapi dapat digunakan secara luas. Begitu sederhananya jaringan ini, sehingga seringkali tidak dianggap sebagai suatu jaringan tetapi hanya merupakan komunikasi biasa. Dalam hal ini, kedua simpul mempunyai kedudukan yang setingkat, sehingga simpul manapun dapat memulai dan mengendalikan hubungan dalam jaringan tersebut. Data dikirim dari satu simpul langsung kesimpul lainnya sebagai penerima, misalnya antara terminal dengan CPU.
Star Network (Jaringan Bintang).
Dalam konfigurasi bintang, beberapa peralatan yang ada akan dihubungkan kedalam satu pusat komputer. Kontrol yang ada akan dipusatkan pada satu titik, seperti misalnya mengatur beban kerja serta pengaturan sumber daya yang ada. Semua link harus berhubungan dengan pusat apabila ingin menyalurkan data kesimpul lainnya yang dituju. Dalam hal ini, bila pusat mengalami gangguan, maka semua terminal juga akan terganggu. Model jaringan bintang ini relatif sangat sederhana, sehingga banyak digunakan oleh pihak per-bank-kan yang biasanya mempunyai banyak kantor cabang yang tersebar diberbagai lokasi. Dengan adanya konfigurasi bintang ini, maka segala macam kegiatan yang ada di-kantor cabang dapatlah dikontrol dan dikoordinasikan dengan baik. Disamping itu, dunia pendidikan juga banyak memanfaatkan jaringan bintang ini guna mengontrol kegiatan anak didik mereka.
Kelebihan
· Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
· Tingkat keamanan termasuk tinggi.
· Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
· Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
Kekurangan
· Jika node tengah mengalami kerusakan, maka maka seluruh jaringan akan terhenti.
Penanganan
· Perlunya disiapkan node tengah cadangan.
Dalam konfigurasi bintang, beberapa peralatan yang ada akan dihubungkan kedalam satu pusat komputer. Kontrol yang ada akan dipusatkan pada satu titik, seperti misalnya mengatur beban kerja serta pengaturan sumber daya yang ada. Semua link harus berhubungan dengan pusat apabila ingin menyalurkan data kesimpul lainnya yang dituju. Dalam hal ini, bila pusat mengalami gangguan, maka semua terminal juga akan terganggu. Model jaringan bintang ini relatif sangat sederhana, sehingga banyak digunakan oleh pihak per-bank-kan yang biasanya mempunyai banyak kantor cabang yang tersebar diberbagai lokasi. Dengan adanya konfigurasi bintang ini, maka segala macam kegiatan yang ada di-kantor cabang dapatlah dikontrol dan dikoordinasikan dengan baik. Disamping itu, dunia pendidikan juga banyak memanfaatkan jaringan bintang ini guna mengontrol kegiatan anak didik mereka.
Kelebihan
· Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
· Tingkat keamanan termasuk tinggi.
· Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
· Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
Kekurangan
· Jika node tengah mengalami kerusakan, maka maka seluruh jaringan akan terhenti.
Penanganan
· Perlunya disiapkan node tengah cadangan.
Ring Networks (Jaringan Cincin)
Pada jaringan ini terdapat beberapa peralatan saling dihubungkan satu dengan lainnya dan pada akhirnya akan membentuk bagan seperti halnya sebuah cincin. Jaringan cincin tidak memiliki suatu titik yang bertindak sebagai pusat ataupun pengatur lalu lintas data, semua simpul mempunyai tingkatan yang sama. Data yang dikirim akan berjalan melewati beberapa simpul sehingga sampai pada simpul yang dituju. Dalam menyampaikan data, jaringan bisa bergerak dalam satu ataupun dua arah. Walaupun demikian, data yang ada tetap bergerak satu arah dalam satu saat. Pertama, pesan yang ada akan disampaikan dari titik ketitik lainnya dalam satu arah. Apabila ditemui kegagalan, misalnya terdapat kerusakan pada peralatan yang ada, maka data yang ada akan dikirim dengan cara kedua, yaitu pesan kemudian ditransmisikan dalam arah yang berlawanan, dan pada akhirnya bisa berakhir pada tempat yang dituju. Konfigurasi semacam ini relative lebih mahal apabila dibanding dengan konfigurasi jaringan bintang. Hal ini disebabkan, setiap simpul yang ada akan bertindak sebagai komputer yang akan mengatasi setiap aplikasi yang dihadapinya, serta harus mampu membagi sumber daya yang dimilikinya pada jaringan yang ada. Disamping itu, sistem ini lebih sesuai digunakan untuk sistem yang tidak terpusat (decentralized-system), dimana tidak diperlukan adanya suatu prioritas tertentu.
Pada jaringan ini terdapat beberapa peralatan saling dihubungkan satu dengan lainnya dan pada akhirnya akan membentuk bagan seperti halnya sebuah cincin. Jaringan cincin tidak memiliki suatu titik yang bertindak sebagai pusat ataupun pengatur lalu lintas data, semua simpul mempunyai tingkatan yang sama. Data yang dikirim akan berjalan melewati beberapa simpul sehingga sampai pada simpul yang dituju. Dalam menyampaikan data, jaringan bisa bergerak dalam satu ataupun dua arah. Walaupun demikian, data yang ada tetap bergerak satu arah dalam satu saat. Pertama, pesan yang ada akan disampaikan dari titik ketitik lainnya dalam satu arah. Apabila ditemui kegagalan, misalnya terdapat kerusakan pada peralatan yang ada, maka data yang ada akan dikirim dengan cara kedua, yaitu pesan kemudian ditransmisikan dalam arah yang berlawanan, dan pada akhirnya bisa berakhir pada tempat yang dituju. Konfigurasi semacam ini relative lebih mahal apabila dibanding dengan konfigurasi jaringan bintang. Hal ini disebabkan, setiap simpul yang ada akan bertindak sebagai komputer yang akan mengatasi setiap aplikasi yang dihadapinya, serta harus mampu membagi sumber daya yang dimilikinya pada jaringan yang ada. Disamping itu, sistem ini lebih sesuai digunakan untuk sistem yang tidak terpusat (decentralized-system), dimana tidak diperlukan adanya suatu prioritas tertentu.
Tree Network (Jaringan Pohon)
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat
Bus Network
Konfigurasi lainnya dikenal dengan istilah bus-network, yang cocok digunakan untuk daerah yang tidak terlalu luas. Setiap komputer (setiap simpul) akan dihubungkan dengan sebuah kabel komunikasi melalui sebuah interface. Setiap komputer dapat berkomunikasi langsung dengan komputer ataupun peralatan lainnya yang terdapat didalam network, dengan kata lain, semua simpul mempunyai kedudukan yang sama. Dalam hal ini, jaringan tidak tergantung kepada komputer yang ada dipusat, sehingga bila salah satu peralatan atau salah satu simpul mengalami kerusakan, sistem tetap dapat beroperasi. Setiap simpul yang ada memiliki address atau alam sendiri. Sehingga untuk meng-access data dari salah satu simpul, user atau pemakai cukup menyebutkan alamat dari simpul yang dimaksud. Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
Konfigurasi lainnya dikenal dengan istilah bus-network, yang cocok digunakan untuk daerah yang tidak terlalu luas. Setiap komputer (setiap simpul) akan dihubungkan dengan sebuah kabel komunikasi melalui sebuah interface. Setiap komputer dapat berkomunikasi langsung dengan komputer ataupun peralatan lainnya yang terdapat didalam network, dengan kata lain, semua simpul mempunyai kedudukan yang sama. Dalam hal ini, jaringan tidak tergantung kepada komputer yang ada dipusat, sehingga bila salah satu peralatan atau salah satu simpul mengalami kerusakan, sistem tetap dapat beroperasi. Setiap simpul yang ada memiliki address atau alam sendiri. Sehingga untuk meng-access data dari salah satu simpul, user atau pemakai cukup menyebutkan alamat dari simpul yang dimaksud. Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
Gambar Topologi jaringan bus
Plex Network (Jaringan Kombinasi)
Merupakan jaringan yang benar-benar interaktif, dimana setiap simpul mempunyai kemampuan untuk meng-access secara langsung tidak hanya terhadap komputer, tetapi juga dengan peralatan ataupun simpul yang lain. Secara umum, jaringan ini mempunyai bentuk mirip dengan jaringan bintang. Organisasi data yang ada menggunakan de-sentralisasi, sedang untuk melakukan perawatan, digunakan fasilitas sentralisasi.
Merupakan jaringan yang benar-benar interaktif, dimana setiap simpul mempunyai kemampuan untuk meng-access secara langsung tidak hanya terhadap komputer, tetapi juga dengan peralatan ataupun simpul yang lain. Secara umum, jaringan ini mempunyai bentuk mirip dengan jaringan bintang. Organisasi data yang ada menggunakan de-sentralisasi, sedang untuk melakukan perawatan, digunakan fasilitas sentralisasi.
Gambar Topologi jaringan kombinasi
Topologi Logik pada umumnya terbagi mejadi dua tipe, yaitu :
a. Topologi Broadcast
Secara sederhana dapat digambarkan yaitu suatu host yang mengirimkan data kepada seluruh host lain pada media jaringan.
b. Topologi Token Passing
Mengatur pengiriman data pada host melalui media dengan menggunakan token yang secara teratur berputar pada seluruh host. Host hanya dapat mengirimkan data hanya jika host tersebut memiliki token. Dengan token ini, collision dapat dicegah.
a. Topologi Broadcast
Secara sederhana dapat digambarkan yaitu suatu host yang mengirimkan data kepada seluruh host lain pada media jaringan.
b. Topologi Token Passing
Mengatur pengiriman data pada host melalui media dengan menggunakan token yang secara teratur berputar pada seluruh host. Host hanya dapat mengirimkan data hanya jika host tersebut memiliki token. Dengan token ini, collision dapat dicegah.
Faktor – faktor yang perlu mendapat pertimbangan untuk pemilihan topologi adalah sebagai berikut :
· Biaya
Sistem apa yang paling efisien yang dibutuhkan dalam organisasi.
· Kecepatan
Sampai sejauh mana kecepatan yang dibutuhkan dalam sistem.
· Lingkungan
Misalnya listrik atau faktor – faktor lingkungan yang lain, yang berpengaruh pada jenis perangkat keras yang digunakan.
· Ukuran
Sampai seberapa besar ukuran jaringan. Apakah jaringan memerlukan file server atau sejumlah server khusus.
· Konektivitas
Apakah pemakai yang lain yang menggunakan komputer laptop perlu mengakses jaringan dari berbagai lokasi.
· Biaya
Sistem apa yang paling efisien yang dibutuhkan dalam organisasi.
· Kecepatan
Sampai sejauh mana kecepatan yang dibutuhkan dalam sistem.
· Lingkungan
Misalnya listrik atau faktor – faktor lingkungan yang lain, yang berpengaruh pada jenis perangkat keras yang digunakan.
· Ukuran
Sampai seberapa besar ukuran jaringan. Apakah jaringan memerlukan file server atau sejumlah server khusus.
· Konektivitas
Apakah pemakai yang lain yang menggunakan komputer laptop perlu mengakses jaringan dari berbagai lokasi.
Topologi Jaringan komputer
Topologi jaringan komputer adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, ring, star dan mesh. Dalam suatu jaringan komputer jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi. Untuk itu maka perlu dicermati kelebihan/keuntungan dan kekurangan / kerugian dari masing –
Jaringan komputer Bus Topology menggunakan kabel tunggal common backbone untuk menghubungkan semua komputer. Sebuah kabel tunggal, common backbone berfungsi sebagai media komunikasi bersama dari komputer dengan memanfaatkan konektor interface. Sebuah perangkat yang ingin berkomunikasi dengan perangkat lain dalam jaringan akan mengirim pesan broadcast melalui kawat dan semua perangkat lain dapat melihat, tetapi hanya penerima pesan yang dituju yang benar-benar menerima dan memproses pesan.
Topologi jarungan bus ethernet relatif mudah untuk diinstal dan tidak memerlukan banyak pengkabelan dibandingkan dengan alternatif lain. Namun, jaringan bus hanya dapat bekerja dengan baik dengan jumlah komputer terbatas. Jika lebih dari beberapa lusin komputer yang berada dalam jaringan bus, masalah kinerja akan menjadi lambat. Selain itu, jika kabel utama jaringan gagal, seluruh jaringan secara efektif menjadi tidak dapat digunakan.
Gambar Jaringan topologi BUS
Ring Topology
Dalam sebuah jaringan dengan Ring Topology, setiap perangkat memiliki tepat dua komputer untuk tujuan komunikasi. Semua perjalanan pesan adalah melalui ring dalam arah yang sama (baik “searah jarum jam” atau “berlawanan”). Sebuah kegagalan pada salah satu kabel jaringan dapat menyebabkan seluruh jaringan gagal.
Untuk menerapkan jaringan dengan topologi ini, biasanya menggunakan salah satu dari FDDI, SONET, atau teknologi Token Ring. Topologi ring ditemukan di beberapa gedung perkantoran atau kampus sekolah.
Gambar Jaringan topologi Ring
Star Topology
Topologi ini merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut ke semua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server
Gambar Jaringan topologi Star
Mesh Topology
Topologi Mesh melibatkan konsep rute. Berbeda dengan masing-masing topologi sebelumnya, pesan yang dikirim pada jaringan mesh dapat mengambil salah satu dari beberapa kemungkinan jalan dari sumber ke tujuan. (Ingat bahwa bahkan dalam sebuah topologi ring, meskipun dua jalur kabel ada, pesan hanya dapat melakukan perjalanan dalam satu arah.) Beberapa WAN, terutama Internet, menggunakan mesh routing.
Dalam jaringan topologi mesh setiap perangkat komputer akan menyambung ke setiap komputer lain yang disebut full mesh. Seperti ditunjukkan dalam ilustrasi di bawah ini, jaringan mesh parsial juga ada di mana beberapa perangkat terhubung hanya secara tidak langsung kepada komputer lain.
Gambar Jaringan topologi Mesh
Tree Topology
Tree Topology mengintegrasikan beberapa topologi jaringan star bersama-sama ke sebuah bus. Dalam bentuk yang paling sederhana, hanya perangkat hub terhubung langsung ke bus tree. Pendekatan topologi tree, hibryd mendukung upgrade masa depan jaringan jauh lebih baik daripada topologi bus yang terbatas dalam jumlah komputer atau bintang yang dibatasi oleh jumlah titik koneksi pusat) saja.
Gambar Jaringan topologi Tree
Hybrid Topology
Topologi Hybrid adalah jaringan yang dibentuk dari berbagai topologi dan teknologi. Sebuah topologi hybrid memiliki semua karakterisitik dari topologi dasar yang terdapat dalam jaringan tersebut.
Gambar Jaringan topologi Hybrid
topologi yang dikenal di jaringan komputer :
1. Bus, dimana media koneksi yang digunakan adalah kabel CoAX (RG58) atau 10Base-2. Bentuk jaringan Bus menyerupai jalan yg memiliki banyak pemberhentian (bus stop)
2. Star, dimana media koneksi yang digunakan adalah kabel UTP atau 10/100/1000Base-T. Bentuk jaringan Star menyerupai bintang dgn pusatnya adalah suatu hub atau switch
3. Ring, dimana media koneksi yang digunakan adalah kabel UTP cat 3 atau TokenRing. Bentuk jaringan Ring secara fisik menyerupai Star dgn pusatnya adalah suatu perangkat yg bekerja secara Ring (informasi diputar dlm lingkaran sampai ditemukan tujuannya)
Perbedaan utama antara Hub dan Switch adalah Hub tidak memiliki fasilitas routing, sehingga semua informasi yang datang akan dikirimkan ke semua komputer (broadcast). Sementara Switch memiliki fasilitas routing sehingga informasi yang diterima hanya dikirimkan ke komputer tujuan.
Topologi Bus
Topologi Bus menyediakan 1 saluran untuk komunikasi semua perangkat sehinga setiap perangkat harus bergantian menggunakan seluran tersebut. Oleh karenanya hanya ada 2 perangkat yang saling berkomunikasi dalam suatu saat.
Untuk mengefisiensikan penggunaan jaringan, digunakan metode CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access / Collision Detected) yang dapat mengurangi terjadinya masa tenggang (saluran kosong) dengan mendeteksi tabrakan informasi.
Karakteristik jaringan dengan topologi Bus :
• biaya instalasi sangat murah
• kecepatan rata-rata transfer informasi untuk setiap perangkat sangat lambat karena harus bergantian menggunakan saluran
• sulit untuk manajemen jaringan
• sulit untuk expand (menambah) jaringan
Topologi Star
Topologi Ring
Konsep TCP/IP
Dalam konsep komunikasi data suatu jaringan komputer, ada mekanisme pengiriman data dari komputer sumber ke komputer tujuan dimana proses pengiriman paket data tersebut sampai dengan benar ke komputer yang dituju. Tentunya dalam proses pengiriman yang terjadi tidak semudah yang dipikirkan. Alasan pertama, komputer tujuan berada jauh dari komputer sumber sehingga paket data yang dikirimkan bisa saja hilang atau rusak di tengah jalan. Alasan lainnya, mungkin komputer tujuan sedang menunggu/mengirimkan paket data dari/ke komputer yang lain. Tentunya paket data yang akan dikirimkan diharapkan sampai dengan tepat tanpa terjadi kerusakan. Untuk mengatur mekanisme komunikasi data tersebut dibutuhkan pengaturan proses pengiriman data yang dikenal sebagai protocol. Protokol di sini adalah sebuah perangkat lunak yang melekat pada setiap sistem operasi tertentu.
TCP/IP (singkatan dari “Transmission Control Protocol”) adalah sekumpulan protokol yang didesain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada jaringan komputer. TCP/IP terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data. Kesimpulannya, TCP/IP inilah yang memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu jaringan.
TCP/IP dapat diterapkan dengan mudah di setiap jenis komputer dan inteface jaringan, karena sebagian besar isi kumpulan protokol ini tidak spesifik terhadap satu komputer atau peralatan jaringan tertentu. Sekumpulan protokol TCP/IP ini dimodelkan dengan empat layer TCP/IP,
Topologi jaringan menjelaskan struktur dari suatu jaringan komputer. Satu bagian dari definisi topologi adalah physical topology, dimana merupakan suatu layout aktual dari kabel. atau media. Bagian lainnya adalah logical topology, yang menjelaskan bagaimana host-host mengakses media untuk mengirim data.
Topologi-topologi physical yang biasanya digunakan adalah dibawah ini :
- Topologi bus menggunakan satu backbone tunggal yang diterminasikan pada kedua ujungnya. Semua host terhubung langsung ke backbone ini.
- Topologi ring (cincin) menghubungkan satu host ke selanjutnya dan host terakhir ke host pertama. Hal ini membuat suatu ring physical pada kabel.
- Topologi star (bintang) menghubungkan semua kabel ke titik pusat.
- Topologi star yang ditambahkan menghubungkan jaringan topologi star lainnya dengan menghubungkannya dengan hub atau swicth.
- Topologi hirarki mirip dengan topologi star yang ditambahkan. Walau bagaimanapun, daripada menghubungkan hub atau swicth bersamaan, sistem dihubungkan ke
komputer yang mengkontrol trafik pada topologi. - Topologi mesh (berantakan) diimplementasikan untuk menyedia-kan sebanyak mungkin perlindungan dari interupsi pengiriman data. sebagai contoh, pembangkit tenaga nuklir mungkin mengguna-kan topologi mesh ini. Topologi yang benar-benar dalam suatu sistem kendali (controling). Sebagaiamana dapat dilihat dari gambar dibawah ini, setiap host mempunyai koneksi sendiri ke semua host. Meskipun Internet mempunyai beberapa jalur ke semua lokasi, tetapi tidak mengadopsi topologi ini secara penuh.
Logical topology pada suatu jaringan menentukan bagaimana para host berkomunikasi melalui suatu medium. Dua tipi logical topology yang paling banyak digunakan adalah broadcast dan token passing.
Penggunaan topologi broadcast mengindikasikan bahwa setiap host mengirimkan datanya ke semua host pada medium jaringan. Tidak ada urutan tertentu bahwa suatu station harus mengikuti dalam penggunaan jaringan, dan bersifat First Come First Serve.
Topologi logical yang kedua adalah token passing. Pada tipe topologi ini, token elektronik di oper secara sekuensial ke setiap host. Ketika suatu host menerima toke, host itu dapat mengirim data dalam jaringan. Jika host itu tidak mempunyai data untuk dikirim, host itu memberikan token ke host selanjutnya dan proses yang sama terjadi lagi. Dua contoh jaringan yang menggunakan token passing adalah Token Ring dan Fiber Distributed Data Interface (FDDI). Variasi dari Token Ring dan FDDI adalah Arcnet. Arcnet adalah token passing dalam suatu topologi bus.
Diagram diatas menunjukkan berbagai topologi berbeda dihubungkan dengan berbagai network device. Gambar diatas menunjukan suatu jaringan dengan tingkat kompleksitas moderate seperti sebuah sekolah atau bisnis kecil.
Router mempunyai semua kapabilitas dari peralatan yang sudah disebut diatas. Router dapat mengenarate signal, mengkonsentrasi-kan beberapa koneksi, mengconvert format data, dan mengatur transfer data. Router dapat pula menghubungkan suatu WAN, dimana menghubungkan antar LAN yang terpisah ribuan mil.
Tidak ada jenis peralatan lain yang mampu melakukan tipe koneksi semacam ini selain router.
Ada banyak pengertian tentang Topologi Jaringan LAN ini, tapi saya disini mendifenisikan bahwa Topologi Jaringan adalah susunan lintasan aliran data didalam jaringan yang secara fisik mengswitchungkan simpul yang satu dengan simpul lainnya. Berikut ini adalah beberapa topologi jaringan yang ada dan dipakai hingga saat ini, yaitu:
Topologi Star
Beberapa simpul/node yang diswitchungkan dengan simpul pusat/host, yang membentuk jaringan fisik seperti bintang, semua komunikasi ditangani langsung dan dikelola oleh host yang berupa mainframe komputer seperti Switch hub.
Topologi star digunakan dalam jaringan yang padat, ketika endpoint dapat dicapai langsung dari lokasi pusat, kebutuhan untuk perluasan jaringan, dan membutuhkan kehandalan yang tinggi. Topologi ini merupakan susunan yang menggunakan lebih banyak kabel daripada bus dan karena semua komputer dan perangkat terhubung ke central point. Jadi bila ada salah satu komputer atau perangkat yang mengalami kerusakan maka tidak akan mempengaruhi yang jaringan yang lainnya.
Topologi star digunakan dalam jaringan yang padat, ketika endpoint dapat dicapai langsung dari lokasi pusat, kebutuhan untuk perluasan jaringan, dan membutuhkan kehandalan yang tinggi. Topologi ini merupakan susunan yang menggunakan lebih banyak kabel daripada bus dan karena semua komputer dan perangkat terhubung ke central point. Jadi bila ada salah satu komputer atau perangkat yang mengalami kerusakan maka tidak akan mempengaruhi yang jaringan yang lainnya.
berikut ini gambar topologi star sebagai gambaran.
Topologi Hierarkis
Berbentuk seperti pohon bercabang yang terditi dari komputer induk (host) yang diswitchungkan dengan simpul atau node lain secara berjenjang, jenjang yang lebih tinggi berfungsi sebagai pengetur kerja jenjang dibawahnya, biasanya topologi ini digunakan oleh perusahaan besar atau lembaga besar yang mempunyai beberapa cabang daerah, sehingga data dari pusat bisa didistribusikan ke cabang atau sebaliknya.
berikut ini gambar topologi Hierarkis sebagai gambaran.
Topologi Bus
Beberapa simpul/node diswitchungkan dengan jalur data (bus). Masing2 node dapat melakukan tugas-tugas dan operasi yang berbeda namun semua mempunyai hierarki yang sama.
Topologi ini biasanya menggunakan kabel Coaxial, yang sekarang sudah sangat jarang digunakan atau di implementasikan.
Topologi ini biasanya menggunakan kabel Coaxial, yang sekarang sudah sangat jarang digunakan atau di implementasikan.
berikut ini gambar topologi Bus sebagai gambaran:
Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi. Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan. Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan. Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan denganclient atau node).
Berikut adalah ciri-ciri dari topologi bus :
1. Teknologi lama, dihubungkan dengan satu kabel dalam satu baris
2. Tidak membutuhkan peralatan aktif untuk menghubungkan terminal/komputer
3. Sangat berpengaruh pada unjuk kerja komunikasi antar komputer, karena hanya bisa digunakan oleh satu komputer
4. Kabel “cut” dan digunakan konektor BNC tipe T
5. Diujung kabel dipasang 50 ohm konektor
6. Jika kabel putus maka komputer lain tidak dapat berkomunikasi dengan lain
7. Susah melakukan pelacakan masalah
8. Discontinue Support.
a. Keuntungan topologi bus:
Ø Hemat kabel.
Ø Layout kabel sederhana.
Ø Mudah dikembangkan.
b. Kerugian topologi bus:
Ø Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil.
Ø Kepadatan lalu lintas.
Ø Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.
Ø Diperlukan repeater untuk jarak jauh.
Topologi Ring
Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat- alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan. Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu. Keunggulan topologi Ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat, dan yang lainnya menggu hingga pengiriman data selesai.
berikut ini gambar topologi Bus sebagai gambaran.
Topologi ini menghubungkan satu host ke host setelah dan sebelumnya. Secara fisik jaringan ini berbentuk ring (lingkaran).
Gambar 2.2 Gambar Topologi Ring
Topologi cincin juga merupakan topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua titik lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.
Berikut adalah ciri-ciri dari topologi cincin :
1. Teknologi IBM yang biasa dipasangkan dengan mesin IBM AS/400
2. Standar IEEE 802.5
3. Membentuk “cincin”
4. Setiap segmen di hubungkan dengan “hub central” MSAU = Multistation Access Unit
5. Konektor AUI : Attachment User Interface
6. Teknologi token pasing untuk mengirimkan paket data dalam ring
7. Jika komputer satu down maka data masih bias mengalir
8. Discontinue Support
a. Keuntungan topologi ring :
Ø Hemat Kabel
b. Kerugian topologi ring:
Ø Peka kesalahan.
Ø Pengembangan jaringan lebih kaku.
Topologi Star
Menghubungkan semua kabel pada host ke satu titik utama. Titik ini biasanya menggunakan Hub atau Switch. Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.
Gambar 2.3 Gambar Topologi Star
Kelebihan dari topologi ini adalah :
a. Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
b. Tingkat keamanan termasuk tinggi.
c. Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
d. Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
Kekurangan dari topologi ini, jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti. Penanganan dari kekurangan tersebut adalah dengan disiapkannya node tengah cadangan.
Berikut adalah ciri-ciri dari topologi star :
1. Topologi yang banyak digunakan sampai saat ini
2. Perangkat dihubungkan ke sebuah terminal (hub/switch)
3. Teknologi Ethernet IEEE 802.3
4. Disebut 10Base T
5. Konektor RJ 45
6. Jika salah satu komputer down tidak mempengaruhi yang lain & pelacakan kesalahan sangat cepat
7. Akses ke komputer lain lebih cepat & mudah untuk di upgrade
8. Jaraknya hanya 100 meter
9. Mudah upgrade
Topologi Mesh (Mesh Topology)
Topologi Mesh adalah suatu topologi yang memang didisain untuk memiliki tingkat restorasi dengan berbagai alternatif rute atau penjaluran yang biasanya disiapkan dengan dukungan perangkat lunak atau software. Komponen utama yang digunakan dalam topologi mesh ini adalah DigitalCross Connect (DXC) dengan satu atau lebih dari dua sinyal aggregate, dan tingkat cross connect (koneksi persilangan) yang beragam pada level sinyal SDH. Topologi jaringan mesh ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran ini harus disediakan untuk membentuk suatu jaringan topologi mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, dengan n adalah jumlah sentral). Tingkat kerumitan yang terdapat pada jaringan mesh ini sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.
Gambar 2.6 Gambar Topologi Mesh
Berikut adalah ciri-ciri dari topologi mesh :
1. Konsep Internet
2. Tidak ada client server, semuanya bisa bertindak sebagai client server
3. Peer to peer
4. Bentuk mesh yang paling sederhana adalah array dua dimensi tempat masing-masing simpul saling terhubung dengan keempat tetangganya.
5. Diameter komunikasi sebuah mesh yang sederhana adalah 2 (n-1)
6. Koneksi wraparraound pada bagian-bagian ujung akan mengurangi ukuran diameter menjadi 2 ( n/s ).
7. Topologi mesh ini cocok untuk hal-hal yang berkaitan dengan algoritma yang berorientasi matriks.
a. Keuntungan topologi mesh :
Apabila ada salah satu jalur pada komputer putus, komputer masih dapat berhubungan dengan jalur yang lain.
b. Kerugian topologi mesh :
Penggunaan ethernet dan kabel yang banyak sehingga dibutuhkan dana yang besar
3. Ipv4 dan Ipv6
Dalam suatu jaringan computer dikenal sebuah nama yang disebut protocol, yang mengatur suatu node berkomunikasi dengan node lainnya. Protokol menjadi sebuah penerjemah bahasa antar computer dalam suatu jaringan. Secara nasional standarisasi protocol yang digunakan dikenal dengan nama TCP/IP. Dengan adanya TCP/IP ini berbagai hardware computer serta Sistem Operasi dapat berkomunikasi.
Internet Protokol merupakan induk dari TCP/IP, semua data-data yang di olah pada layer diatasnya diolah di bagian ini. Versi IP yang paling banyak digunakan saat ini adalah IP versi 4.
Perkembangan internet yang sangat pesat saat ini menyebabkan alokasi pengalamatan IP berkurang, terutama IP yang legal. Hal ini dikarenaan model pengalamatan pada IPv4( IP version 4) hanya sepanjang 32 bit. Untuk menangani masalah ini maka maka IETF memunculkan versi terbaru IP yaitu IPv6(IP version 6). Pada IPv6, panjang alamat terdiri dari 128 bit sedangkan IPv4 hanya 32 bit. sehingga IPv6 mampu menyediakan alamat sebanyak 2^128 [2 pangkat 128] atau 3X10^38 alamat, sedangkan IPv4 hanya mampu menyediakan alamat sebanyak 2^32 atau 4,5X10^10 alamat.
Perbedaan antara IPv4 dengan IPv6 yang saya coba cari di Internet antara lain terletak pada :
1. Pada struktur pengalamatan
#IPv4
pengalamatan IPv4 menggunakan 32 bit yang setiap bit dipisahkan dengan notasi titik.
notasi pengalamatan IPv4 adalah sebagai berikut:
XXXXXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX dimana setiap simbol X digantikan dengan kombinasi bit 0 dan 1.misalnya:
10000010.11001000.01000000.00000001 (dalam angka biner) yang dikonversi menjadi bentuk 4 desimal menjadi 130.200.127.254
#IPv6
Notasi alamat IPv6 adalah sebagai berikut:
X:X:X:X:X:X:X:X
Jika dalam bentuk biner ditulis sebagai berikut:
1111111001111000:0010001101000100:1011111001000001:1011110011011010:
0100000101000101:0000000000000000:0000000000000000:0011101000000000
Yang dikonversi menjadi kombinasi 4 bilangan heksadesimal dipisahkan dengan simbol titik dua [:]. untuk contoh diatas dapat ditulis sbb:
FE78:2344:BE43:BCDA:4145:0:0:3A
contoh lain apabila terdapat alamat yang 0 i:
8088:0:0:0:0:0:4508:4545 ——–>8088::4508:4545
2. Sistem Pengalamatan
#IPv4
Pada IPv4 mode pengalamatan dibagi kedalam 5 kelas yaitu
1. Kelas A : range 1-126
2. Kelas B : range 128-191
3. kelas C : range 192-223
4. kelas D : range 224-247
5. kelas E : range 248-255
Dari kelima kelas alamat diatas, jenis alamata yang sering dipake adalah alamat kelas A,B,C alamat kelas D biasanya digunakan untuk keperluan multicasting dan kelas E untuk keperluan Experimental. Pada IPv4 dikenal juga istilah subnet mask yaitu angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dan host ID, menunjukkan letak suatu host berada dalam satu jaringan atau lain jaringan.
#IPv6
Pada IPv6 tidak dikenal adanya istilah pengkelasan. IPv6 menyediakan 3 jenis pengalamatanyaitu: Unicast, Anycast dan Multicast. Alamat unicast yaitu alamat yang menunjuk pada sebuah alamat antarmuka atau host, digunakan untuk komunikasi satu lawan satu. Pada alamat unicast dibagi 3 jenis lagi yaitu: alamat link local, alamat site local dan alamat global.
Alamat anycast adalah alamat yang menunjukkan beberapa interface (biasanya node yang berbeda). Paket yang dikirimkan ke alamat ini akan dikirimkan ke salah satu alamat antarmuka yang paling dekat dengan router. alamat anycast tidak mempunyai alokasi khusus, karena jika beberapa node/interface diberikan prefix yang sama maka alamat tersebut sudah merupakan alamat anycast.
Alamat multicast adalah alamat yang menunjukkan beberapa interface (biasanya untuk node yang berbeda). Paket yang dikirimkan ke alamat ini maka akan dikirimkan ke semua interface yang ditunjukkan oleh alamat ini. Alamat multicast ini didesain untuk menggantikan alamat broadcast pada IPv4 yang banyak mengkonsumsi bandwidth.
Berikut adalah perbedaan antara IPv4 dan IPv6 menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo):
Fitur
IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia.
IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.
Routing
IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch.
IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.
Mobilitas
IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain.
IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.
Keamanan
IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4.
IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6.
Ukuran header
IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat bervariasi.
IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah dimodifikasi.
Header checksum
IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay.
IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-end.
Fitur
IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia.
IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.
Routing
IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch.
IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.
Mobilitas
IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain.
IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.
Keamanan
IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4.
IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6.
Ukuran header
IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat bervariasi.
IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah dimodifikasi.
Header checksum
IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay.
IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-end.
Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai
Fragmentasi
IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.
IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu, terdapat fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung.
Configuration
IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual.
IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.
Kualitas Layanan
IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan.
Fragmentasi
IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.
IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu, terdapat fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung.
Configuration
IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual.
IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.
Kualitas Layanan
IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan.
SEKILAS TENTANG IPV6 (IP VERSI 6)
Perkembangan jaringan dan internet yang berkembang sangat pesat akhir-akhir ini membuat Internet Protocol (IP) yang sering digunakan dalam jaringan dengan TCP/IP menjadi ketinggalan. Khususnya, karena sekarang ini telah terdapat berbagai aplikasi pada internet yang membutuhkan kapasitas IP jaringan yang sangat besar dan dengan jumlah yang sangat banyak. Aplikasi-aplikasi tersebut di antaranya email, multimedia menggunakan internet, remote access, FTP (File Transfer Protocol), dan lain sebagainya. Aplikasi ini membutuhkan supply layanan jaringan yang lebih cepat dan fungsi keamanan menjadi faktor terpenting di dalamnya.
Kebutuhan akan fungsi keamanan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh IPV4, karena pada IP ini memiliki keterbatasan, yaitu hanya mempunyai panjang address sampai dengan 32 bit saja. Dengan demikian, diciptakanlah suatu IP untuk mengatasi keterbatasan resource Internet Protocol yang telah mulai berkurang serta memiliki fungsi keamanan yang handal (relia¬bility). IP tersebut adalah IPV6 (IP Versi 6), atau disebut juga dengan IPNG (IP Next Generation). IPV6 merupakan pengembangan dari IP terdahulu yaitu IPV4. Pada IP ini terdapat 2 pengalamatan dengan panjang address sebesar 128 bit.
Penggunaan dan pengaturan IPV4 pada jaringan dewasa ini mulai mengalami berbagai masalah dan kendala. Di mulai dari masalah pengalokasian IP address yang akan habis digunakan karena banyaknya host yang terhubung atau terkoneksi dengan internet, mengingat panjang addressnya yang hanya 32 bit serta tidak mampu mendukung kebutuhan akan komunikasi yang aman.
IPv6 mempunyai tingkat keamanan yang lebih tinggi karena berada pada level Network Layer, sehingga dapat mencakup semua level aplikasi. Hal tersebut berbeda dengan IPV4 yang bekerja pada level aplikasi. Oleh sebab itu, IPV6 mendukung penyusunan address secara terstruktur, yang memungkinkan Internet terus berkembang dan menyediakan kemampuan routing baru yang tidak terdapat pada IPV4.•Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
•Internet Assigned Numbers Authority (IANA) yang mengelola alokasi alamat IP global. IANA bekerja bekerja
•Internet Protocol (IP) address adalah alamat numerik yang ditetapkan untuk sebuah komputer yang berpartisipasi dalam jaringan komputer yang memanfaatkan Internet Protocol untuk komunikasi antara node-nya.•Walaupun alamat IP disimpan sebagai angka biner, mereka biasanya ditampilkan agar memudahkan manusia menggunakan notasi, seperti 208.77.188.166 (untuk IPv4), dan 2001: db8: 0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6).
Internet Protocol juga memiliki tugas routing paket data antara jaringan, alamat IP dan menentukan lokasi dari node sumber dan node tujuan dalam topologi dari sistem routing. Untuk tujuan ini, beberapa bit pada alamat IP yang digunakan untuk menunjuk sebuah subnetwork. Jumlah bit ini ditunjukkan dalam notasi CIDR, yang ditambahkan ke alamat IP, misalnya, 208.77.188.166/24.
Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
* IP versi 4 (IPv4)
* IP versi 6 (IPv6)
Pengiriman data dalam jaringan TCP/IP berdasarkan IP address komputer pengirim dan komputer penerima. IP address memiliki dua bagian, yaitu alamat jaringan (network address) dan alamat komputer lokal (host address) dalam sebuah jaringan.
Alamat jaringan digunakan oleh router untuk mencari jaringan tempat sebuah komputer lokal berada, semantara alamat komputer lokal digunakan untuk mengenali sebuah komputer pada jaringan lokal.
1. Alamat IP versi 4
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah
255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
2. Alamat IP versi 6
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.
Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.
Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix.
Alamat IP versi 4
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah
255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
Alamat IP versi 6
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah
255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
Alamat IP versi 6
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.
Berikut adalah perbedaan antara IPv4 dan IPv6 menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo):
Fitur
IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia.
IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.
Routing
IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch.
IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.
Mobilitas
IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain.
IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.
Keamanan
IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4.
IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6.
Ukuran header
IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat bervariasi.
IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah dimodifikasi.
Header checksum
IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay.
IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-end. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai
Fragmentasi
IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.
IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu, terdapat fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung.
Configuration
IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual.
IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.
Kualitas Layanan
IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan.
IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan. Header traffic class menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi
IPv6 yang memiliki kapasitas address raksasa (128 bit), mendukung penyusunan address secara terstruktur, yang memungkinkan Internet terus berkembang dan menyediakan kemampuan routing baru yang tidak terdapat pada IPv4. IPv6 memiliki tipe address anycast yang dapat digunakan untuk pemilihan route secara efisien. Selain itu IPv6 juga dilengkapi oleh mekanisme penggunaan address secara local yang memungkinkan terwujudnya instalasi secara Plug dan Play, serta menyediakan platform bagi cara baru pemakaian Internet, seperti dukungan terhadap aliran data secara real-time, pemilihan provider, mobilitas host, end-to-end security, ataupun konfigurasi otomatis.
Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix. Pengalamatan IPv6 didefinisikan dalam RFC 2373.
Untuk mengimlementasikan suatu jaringan IPv6, yang pertama – tama dibutuhkan adalah alokasi prefix ipv6 yang unik, yang bisa diperoleh dari penyedia jasa internet seperti ISP, APNIC atau yang lain. Kebutuhan selanjutnya adalah infrastruktur jaringan yang telah mendukung IPv6.
Meskipun telah dipersiapkan sebuah teknologi baru untuk menggantikan keterbatasan metode sebelumnya, pengimplementasian ipv6 ini tidak dapat langsung diterapkan begitu saja. Ada banyak metode yang dapat dilakukan untuk migrasi secara bertahap dari ipv4 ke ipv6. Beberapa diantaranya akan coba dibahas disini.
Pertama dengan teknik dual-stack. Dengan teknik ini, kita cukup menambahkan ipv6 pada setiap komputer tanpa menghapus ipv4 nya. Di beberapa operating system yang baru, mereka rata rata telah menerapkan metode dual stack ini.
Kedua dengan teknik tunnel ipv6 didalam ipv4. Teknik ini menggunakan ipv4 sebagai datalink layer dan ipv6 akan dienkapsulasi kedalam jaringan ipv4.
Ketiga dengan teknik transalasi dari network address translation ke protocol transfer. Atau dengan menggunakan teknik tcp relay dari ipv4 ke ipv4. Dimana aplikasi yang menggunakan ipv6 di relay di domain name server yang kemudian diteruskan ke dns yang menggunakan ipv4.
Kedua dengan teknik tunnel ipv6 didalam ipv4. Teknik ini menggunakan ipv4 sebagai datalink layer dan ipv6 akan dienkapsulasi kedalam jaringan ipv4.
Ketiga dengan teknik transalasi dari network address translation ke protocol transfer. Atau dengan menggunakan teknik tcp relay dari ipv4 ke ipv4. Dimana aplikasi yang menggunakan ipv6 di relay di domain name server yang kemudian diteruskan ke dns yang menggunakan ipv4.
Alamat subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (classless). Sebagai contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah 131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan untuk mengirimkan paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan cara subnetting, atau supernetting. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat subnet broadcast.
Alamat subnet broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas alamat IP, sementara itu, alamat network broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang tidak menggunakan kelas alamat IP.
Berikut adalah perbedaan antara IPv4 dan IPv6 menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo):
Fitur
IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia.
IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.
Routing
IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch.
IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.
Mobilitas
IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain.
IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.
Keamanan
IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4.
IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6.
Ukuran header
IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat bervariasi.
IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah dimodifikasi.
Header checksum
IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay.
IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-end. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai
Fragmentasi
IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.
IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu, terdapat fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung.
Configuration
IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual.
IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.
Kualitas Layanan
IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan.
IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan. Header traffic class menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi
IPv6 yang memiliki kapasitas address raksasa (128 bit), mendukung penyusunan address secara terstruktur, yang memungkinkan Internet terus berkembang dan menyediakan kemampuan routing baru yang tidak terdapat pada IPv4. IPv6 memiliki tipe address anycast yang dapat digunakan untuk pemilihan route secara efisien. Selain itu IPv6 juga dilengkapi oleh mekanisme penggunaan address secara local yang memungkinkan terwujudnya instalasi secara Plug dan Play, serta menyediakan platform bagi cara baru pemakaian Internet, seperti dukungan terhadap aliran data secara real-time, pemilihan provider, mobilitas host, end-to-end security, ataupun konfigurasi otomatis.
Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix. Pengalamatan IPv6 didefinisikan dalam RFC 2373.
Untuk mengimlementasikan suatu jaringan IPv6, yang pertama – tama dibutuhkan adalah alokasi prefix ipv6 yang unik, yang bisa diperoleh dari penyedia jasa internet seperti ISP, APNIC atau yang lain. Kebutuhan selanjutnya adalah infrastruktur jaringan yang telah mendukung IPv6.
Meskipun telah dipersiapkan sebuah teknologi baru untuk menggantikan keterbatasan metode sebelumnya, pengimplementasian ipv6 ini tidak dapat langsung diterapkan begitu saja. Ada banyak metode yang dapat dilakukan untuk migrasi secara bertahap dari ipv4 ke ipv6. Beberapa diantaranya akan coba dibahas disini.
Pertama dengan teknik dual-stack. Dengan teknik ini, kita cukup menambahkan ipv6 pada setiap komputer tanpa menghapus ipv4 nya. Di beberapa operating system yang baru, mereka rata rata telah menerapkan metode dual stack ini.
Kedua dengan teknik tunnel ipv6 didalam ipv4. Teknik ini menggunakan ipv4 sebagai datalink layer dan ipv6 akan dienkapsulasi kedalam jaringan ipv4.
Ketiga dengan teknik transalasi dari network address translation ke protocol transfer. Atau dengan menggunakan teknik tcp relay dari ipv4 ke ipv4. Dimana aplikasi yang menggunakan ipv6 di relay di domain name server yang kemudian diteruskan ke dns yang menggunakan ipv4.
Kedua dengan teknik tunnel ipv6 didalam ipv4. Teknik ini menggunakan ipv4 sebagai datalink layer dan ipv6 akan dienkapsulasi kedalam jaringan ipv4.
Ketiga dengan teknik transalasi dari network address translation ke protocol transfer. Atau dengan menggunakan teknik tcp relay dari ipv4 ke ipv4. Dimana aplikasi yang menggunakan ipv6 di relay di domain name server yang kemudian diteruskan ke dns yang menggunakan ipv4.
Alamat subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (classless). Sebagai contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah 131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan untuk mengirimkan paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan cara subnetting, atau supernetting. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat subnet broadcast.
Alamat subnet broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas alamat IP, sementara itu, alamat network broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang tidak menggunakan kelas alamat IP.
Beberapa perbandingan utama IPv4 dan IPv6 :
IPv4 | IPv6 |
Panjang alamat 32 bit (4 bytes) | Panjang alamat 128 bit (16 bytes) |
Dikonfigurasi secara manual atau DHCP IPv4 | Tidak harus dikonfigurasi secara manual, bisa menggunakan address autoconfiguration. |
Dukungan terhadap IPSec opsional | Dukungan terhadap IPSec dibutuhkan |
Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan pada router, menurunkan kinerja router. | Fragmentasi dilakukan hanya oleh pengirim. |
Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link-layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte. | Paket link-layer harus mendukung ukuran paket 1280 byte dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 1500 byte |
Checksum termasuk pada header. | Cheksum tidak masuk dalam header. |
Header mengandung option. | Data opsional dimasukkan seluruhnya ke dalam extensions header. |
Menggunakan ARP Request secara broadcast untuk menterjemahkan alamat IPv4 ke alamat link-layer. | ARP Request telah digantikan oleh Neighbor Solitcitation secara multicast. |
Untuk mengelola keanggotaan grup pada subnet lokal digunakan Internet Group Management Protocol (IGMP). | IGMP telah digantikan fungsinya oleh Multicast Listener Discovery (MLD). |
Ipv4 | IPv6 |
Panjang alamat 32 bit (4 bytes) | Panjang alamat 128 bit (16 bytes) |
Dikonfigurasi secara manual atau DHCP IPv4 | Tidak harus dikonfigurasi secara manual, bisa menggunakan address autoconfiguration |
Dukungan terhadap IPSec opsional | Dukungan terhadap IPSec dibutuhkan |
Header mengandung option. | Data opsional dimasukkan seluruhnya ke dalam extensions header. |
Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link-layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte. | Paket link-layer harus mendukung ukuran paket 1280 byte dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 1500 byte |
Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan ada router, menurunkan kinerja router. | Fragmentasi dilakukan hanya oleh pengirim |
Checksum termasuk pada header. | Cheksum tidak masuk dalam header. |
Menggunakan ARP Request secara broadcast untuk menterjemahkan alamat IPv4 ke alamat link-layer. | ARP Request telah digantikan oleh Neighbor Solitcitation secara multicast. |
Untuk mengelola keanggotaan grup pada subnet lokal digunakan Internet Group Management Protocol (IGMP). | IGMP telah digantikan fungsinya oleh Multicast Listener Discovery (MLD) |
Sementara kelebihan atau solusi yang terdapat di dalam desain IPv6 adalah salah satu pemicu percepatan implementasi. Kelebihan-kelebihan IPv6 adalah sebagai berikut:
1. IPv6 merupakan solusi bagi keterbatasan alamat IPv4 (32 bit). IPv6 dengan 128 bit memungkinkan pengalamatan yang lebih banyak, yang memungkinkan IP-nisasi berbagai perangkat (PDA, handphone, perangkat rumah tangga, perlengkapan otomotif).
2. Aspek keamanan dan kualitas layanan (QoS) yang telah terintegrasi.
3. Desain autokonfigurasi IPv6 dan strukturnya yang berhirarki memungkinkan dukungan terhadap komunikasi bergerak tanpa memutuskan komunikasi end-to-end.
4. IPv6 memungkinkan komunikasi peer-to-peer tanpa melalui NAT, sehingga memudahkan proses kolaborasi / komunikasi end-to-end: manusia ke manusia, mesin ke mesin, manusia ke mesin dan sebaliknya.
4. Subnet
Adalah angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar. penggunaan subnet seringkali dilupakan dan tidak di pakai secara penuh di dalam jaringan lokal, padahal di dalam jaringan sangat perlu dilakukan pembatasan jumlah klien baik itu karena alasan bandwith maupun masalah keamanan jaringan....
sering kita melhat dalam penulisan ip address/ pengalamatan komputer sebagai berikut 192.168.0.1/24,/26,/28 dst /24 menunjukkan bahwa koneksi jaringan di bagi menjadi 256 atau 254 client komputer dengan 1 id dan 1 host, subnet mask untuk group ini adalah 255.255.255.0 dan dalam workgroup ini hanya bisa terbentuk satu kelompok saja yaitu mulai xxx.xxx.xxx.0 - xxx.xxx.xxx.256
/26 menunjukkan bahwa koneksi jaringan di bagi menjadi 64 atau 62 client komputer dengan 1 ID dan 1 Host, subnet mask untuk kelompok ini adalah 255.255.255.192 pada jaringan ini bisa terbentuk sampai dengan 4 kelompok
untuk lebih jauh lagi dapat melihat tabel cheat subnet sebagai berikut :
sering kita melhat dalam penulisan ip address/ pengalamatan komputer sebagai berikut 192.168.0.1/24,/26,/28 dst /24 menunjukkan bahwa koneksi jaringan di bagi menjadi 256 atau 254 client komputer dengan 1 id dan 1 host, subnet mask untuk group ini adalah 255.255.255.0 dan dalam workgroup ini hanya bisa terbentuk satu kelompok saja yaitu mulai xxx.xxx.xxx.0 - xxx.xxx.xxx.256
/26 menunjukkan bahwa koneksi jaringan di bagi menjadi 64 atau 62 client komputer dengan 1 ID dan 1 Host, subnet mask untuk kelompok ini adalah 255.255.255.192 pada jaringan ini bisa terbentuk sampai dengan 4 kelompok
untuk lebih jauh lagi dapat melihat tabel cheat subnet sebagai berikut :
2) untuk blok-blok elas C dapat di hitung sendiri yah... atau dapat juga melihat pada alamat ini http://www.aelius.com/njh/subnet_sheet.html.
3) Alasan Pengefisien bandwith: karena jumlah subnet yang sudah di tentukan adalah sesuai dengan yang sudah ada sehingga pembagian badwith lebih mudah
misalnya : pada /28 dengan subnet 255.255.255.240 di peruntukkan untuk 16 host dengan jumlah computer 14 buah, satu sebagai ID dan satu sebagai host. pada koneksi speedy yang katanya speed down sampai 1Mbps tetapi yang notabene di tempat kita maksimal 700Kbps dibagi seluruh kompie yaitu 14, berarti tiap kompie mendapat jatah 50 Kbps anggap saja di bulatkan mendapat 64 Kbps (64*14=856)dan hal ini bisa di lakukan.... dengan 64 Kbps sudah cukup melakukan browsing, download dan lain sebagainya tanpa terganggu dengan yang lainnya.
alasan security: karena jumlah subnet sudah di tentukan sehingga memudahkan administrator jaringan dalam menghandle dan memonitor komputer yang ada di dalam jaringannya dan apabila ada yang mencoba masuk ke dalam jaringan dapat segera di ketahui.
misalnya : pada /28 dengan subnet 255.255.255.240 di peruntukkan untuk 16 host dengan jumlah computer 14 buah, satu sebagai ID dan satu sebagai host. pada koneksi speedy yang katanya speed down sampai 1Mbps tetapi yang notabene di tempat kita maksimal 700Kbps dibagi seluruh kompie yaitu 14, berarti tiap kompie mendapat jatah 50 Kbps anggap saja di bulatkan mendapat 64 Kbps (64*14=856)dan hal ini bisa di lakukan.... dengan 64 Kbps sudah cukup melakukan browsing, download dan lain sebagainya tanpa terganggu dengan yang lainnya.
alasan security: karena jumlah subnet sudah di tentukan sehingga memudahkan administrator jaringan dalam menghandle dan memonitor komputer yang ada di dalam jaringannya dan apabila ada yang mencoba masuk ke dalam jaringan dapat segera di ketahui.
Semua komputer yang milik sebuah subnet ditangani dengan, umum identik, paling signifikan bit dalam kelompok mereka alamat IP . Hal ini menyebabkan pembagian logis dari alamat IP ke dua bidang, jaringan atau awalan routing dan seluruh lapangan atau pengenal host. Bidang sisanya adalah identifier untuk sebuah "host" tertentu - baik komputer, atau perangkat, atau antarmuka jaringan tertentu pada komputer atau perangkat.
Awalan routing dinyatakan dalam notasi CIDR . Hal ini ditulis sebagai alamat pertama dari jaringan, diikuti dengan karakter garis miring (/),diikuti oleh panjang bit dari awalan. Sebagai contoh, 192.168.1.0/24 adalah awalan dari Internet Protocol Version 4 jaringan mulai dari alamat yang diberikan, memiliki 24 bit yang dialokasikan untuk awalan jaringan, dan 8 bit sisanya dicadangkan untuk host yang menangani.Para IPv6 spesifikasi alamat 2001: db8 :: / 32 adalah jaringan besar untuk 2 96 host, memiliki prefix routing yang 32-bit. Dalam IPv4 prefix routing juga ditentukan dalam bentuk subnet mask, yang dinyatakan dalam quad bertitik representasi desimal seperti alamat.Misalnya, 255.255.255.0 adalah topeng jaringan untuk awalan 192.168.1.0/24.
Lalu lintas antara subnetwork yang diarahkan dengan perangkat khusus yang disebut router , mereka menyediakan gateway antara subnetwork. Sebagai batas logis atau fisik antara subnet, mereka dapat dikonfigurasi untuk baik memungkinkan komunikasi antara dua alamat IP pada subnet yang terpisah, atau mencegahnya.
Manfaat subnetting bervariasi dengan masing-masing skenario penyebaran. Dalam arsitektur alokasi alamat Internet menggunakan Classless Inter-Domain Routing (CIDR) dan dalam organisasi besar, maka perlu mengalokasikan ruang alamat efisien. Hal ini juga dapat meningkatkan efisiensi routing, atau memiliki keunggulan dalam pengelolaan jaringan bila subnetwork secara administratif dikuasai oleh entitas yang berbeda dalam organisasi yang lebih besar. Subnet dapat diatur secara logis dalam arsitektur hirarkis, partisi ruang alamat jaringan organisasi ke dalam struktur seperti pohon routing.
5. Hardware Jaringan Komputer
Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini disebut jaringan komputer (computer network). Dalam pembahasan ini kita akan menggunakan istilah jaringan komputer untuk mengartikan suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer yang autonomous.
Hardware jaringan komputer terdiri dari:
Terminal
Terdapat lima jenis terminal dan keyboard adalah terminal yang umum dan paling populer.
Terminal Keyboard adalah terminal input yang sangat populer diantara pemakai komputer. User dapat menggunakan keyboard mengentri data, memberikan intruksi tertentu untuk menerbitkan laporan dsb.
Terminal Telephone Tombol : komputer juga dapat dilengkapi dengan alat respon audio. Dapat mengirimkan pesan yang dapat didengar oleh pemakai di telephone tombol. Penekanan tombol digunakan untuk mengirimkan data dan intruksi ke komputer.
Terminal Titik penjualan (point of sale) Kita juga dapat melihat bagaimana pembaca charakter optik digunakan pada pasar swalayan. Terminal ini menyediakan cara memasukan data transaksi ke dalam database pada saat penjuala (point of sale). Karena alasan tersebut terminal ini dinamakan terminal Point of sale (POS)
Terminal Pengumpul Data. Suatau jenis khusus terminal dirancang untuk digunakan oleh pekerja pabrik. Alat yang dikenal sebagai terminal pengumpul data (data collection terminal) digunakan untuk mengumpulkan data, menjelasakan kehadiran dan kinerja kerja pegawai. Alat OCR digunakan untuk membaca charakter dan dokument yang menyertai pekerjaan yang berjalan di dalam pabrik.
Terminal khusus yaitu terminal yang dirancang khusus untuk keperlua tertentu seperti cash register yang dilengkapi dengan tombol-tombol khusus. Satu tombol untuk satu jenis penjual
NIC (Network Interface Card)
Kartu jaringan atau Lan card dipasang pada setiap komputer yang akan dihubungkan ke suatu jaringan computer. Banyak jenis dan merk kartu jaringan yang tersedia di pasar, namun beberapa hal pokok yang perlu diketahui dari kartu jaringan yaitu type kartu ISA atau PCI dengan kecepatan 10 atau 10/100 Mbps, harus disesuaikan dengan tipe Ethernet HUB atau switching yang akan digunakan, jenis protocol dan jenis kabel yang didukungnya disamping itu juga mengesampingkan kwalitas produk. Komputer jenis terbaru tidak dilengkapi dengan slot ISA bahkan Network Interface umumnya merupakan Onboard system artinya sudah tersedia pada mainboard sehingga tidak perlu lagi dipasang Lan Card
Sesuai dengan besarnya tingkat kebutuhan akan jaringan komputer, sudah banyak mainboard komputer jenis terbaru dilengkapi kartu jaringan secara on board. Kwalitasnya bagus namun penulis berpendapat lebih baik menggunakan kartu jaringan yang terpisah. Salah satu keuntungannya adalah dapat memilih merk tertentu dan mudah diganti apabila terjadi kerusakan.
Hub atau Concentrator
Hub adalah perangkat jaringan yang terdiri dari banyak port untuk menghubungkan Node atau titik sehingga membentuk jaringan yang saling terhubung dalam topologi star. Jika jumlah port yang tersedia tidak cukup untuk menghubungkan semua komputer yang akan dihubungkan ke dalam satu jaringan dapat digunakan beberapa hub yang dihubungkan secara up-link.
Port yang tersedia biasanya sampai 8, 16, 24 atau lebih banyak sesuai kebutuhan Anda. Untuk kecepatan, Anda dapat menggunakan HUB 10 atau Switch 10/100. Sebaiknya menggunakan 10/100 karena dapat digunakan untuk jaringan berkecepatan maksimal 10 atau 100. Hub ada yang mendukung pemggunaan kabel coax yang menukung topologi BUS dan UTP yang mendukung topologi STAR. Namun type terbaru cenderung hanya menyediakan dukungan untuk penggunaan kabel UTP.
Konektor UTP (RJ-45)
Untuk menghubungkan kabel UTP diperlukan konektor RJ-45 atau sejenis jack yang bentuknya mirip dengan jack kabel telepon namun memiliki lebih banyak lubang kabel. Konektor tersebut dipasang di kedua ujung kabel dengan peralatan Tang khusus UTP. Namun jika belum bisa memasangnya, Anda dapat meminta sekaligus pemasang-an pada saat membeli kabel UTP
Kabel UTP
Ada beberapa jenis kabel yang digunakan dalam jaringan network, namun yang paling banyak dipakai pada private network/Local Area Network saat ini adalah kabel UTP.
Bridge
Bridge digunakan untuk menghubungan antar jaringan yang mempunyai protokol yang sama. Hasil akhirnya adalah jaringan logis tunggal. Bridge juga dapat digunakan jaringan yang mempunyai media fisik yang berbeda. Contoh jaringan yang menggunakan fiber obtik dengan jaringan yang menggunakan coacial.
Bridge mempelajari alamat tujuan lalulintas yang melewatinya dan mengarahkan ke tujuan. Juga digunakan untuk menyekat jaringan. Jika jaringan diperlambat dengan adanya lalulintas yang penuh maka jaringan dapat dibagi menjadi dua kesatuan yang lebih kecil.
Switch
Merupakan pengembangan dari konsep Bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store and forward. Switch cut-through mempunyai kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tijuannya, sedangkan switch store and forward merupakan kebalikannya. Switch ini menerima dan memeriksa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk memeriksa satu paket merlukan waktu, tetapi proses ini memungkinkan switch mengetahui adanya kerusakan pada paket data dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan.
Switch terdapat beberapa kelebihan karena semua segmen jaringan memiliki bandwidth 10 Mbps penuh. Tidak terbagi seperti share network pada penggunaan Hub.
Cluster Control Unit
Cluster Control Unit membangun hubungan antara terminal yang dikendalikannya dengan perlatan-peralatan dan jaringan. Alat ini memungkinkan beberapa terminal berbagi satu printer atau mengakses beberapa komputer melalui jaringan yang bebeda. Cluster Control Unit dapat pula mengerjakan pemeriksaan kesalahan dan pengubahan kode.
Multiplexer
Saat beberapa terminal harus berbagi satu saluran pada saat yang sama, multiplexer dapat ditambahkan pada tiap ujung. Multiplexer adalah suatu alat yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan bebrpa pesan secara serentak. Penambahan multiplexer berdampak seperti mengubah jalan satu jalur menjadi jalur bebas hambatan dengan beberapa jalur.
Pengaturan nomor port dan protokol yang mengirim data pada modul sofware yang benar didalam host.
Front-end Processor
Front-end Processor menangani lalulintas Jaringan komputer yang masuk dan keluar dari host komputer. Kedua komputer tersebut dapat merupakan jenis apapun, tetapi configurasi yang umum terdiri dari sejenis komputer mini khusus yang berfungsi sebagai front-end processor dan sebuah mainframe yang menjadi host.
Front-end Processor berfungsi sebagai unit input dari host dengan mengumpuklkan pesan-pesan yang masuk dan menyiapkan data bagi host. Front-end Processor juga berfungsi sebagai unit output dari host dengan menerima pesan-pesan untuk transmisi ke terminal.
Walau kecepatan transmisi antara saluran dan front end Processor relatif lambat ( dalam banyak kasus bit-bit ditransmisikan secara serial ) kecepatan tarnsmisi front-end processor dengan host dapat berlangsung secara cepat ( beberapa bit ditransmisikan secara paralel).
Sebagian front-end processor melakukan message switching dengan mengatur rute (routing) pesan dari suatu terminal ke yang lain tanpa melibatkan host. Jika karena suatu hal terminal penerima tidak dapat menerima pesan (mungkin sedangan digunakan atau rusak) front-end processor dapat menyimpan pesan tersebut dalam penyimpanan sekunder dan mengirimkannya nanti. Kemampuan ini disebut simpan dan teruskan (store and forward).
Host
Host mengerjakan pemrosesan data untuk jaringan . Pesan-pesan yang masuk ditangani dengan cara yang sama dengan data yang di terima dari unit unit jenis apapun. Setelah pemrosesan pesan dapat ditransmisikan kembali ke front-end processor untuk routing.
Router
Router tidak mempunyai kemampuan untuk mempelajari, namun dapat menentukan path (alur) data antara dua jaringan yang paling eficien. Router beroperasi pada lapisan Network (lapisan ketiga OSI.). Router tidak mempedulikan topologi dan tingkat acces yang digunakan oleh jaringan. Karena ia beroperasi pada lapisan jaringan. Ia tidak dihalangi oleh media atau protokol komunikasi. Bridge mengetahui tujuan ahir paket data, Router hanya mengetahui dimana router berikutnya ditempatkan. Ia dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan yang menggunakan protokol tingkat tinggi yang sama.
Jika paket data tiba pada router, ia menentukan rute yang terbaik bagi paket dengan mengadakan pengecekan pada tabel router. Ia hanya melihat hanya melihat paket yang dikirimkan kepadanya oleh router sebelumnya.
Brouter
Adalah yang menggabungkan teknologi bridge dan router. Bahkan secara tidak tepat seringkali disebut sebagai router multiprotokol. Walau pada kenyataannya ia lebih rumit dari pada apa yang disebut router multiprotokol yang sebenarnya.
Getway
Gateway dilengkapi dengan lapisan 6 atau 7 yang mendukung susunan protokol OSI. Ia adalah metode penyambungan jaringan ke jaringan dan jaringan ke host yang paling canggih. Gateway dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan yang mempunyai arsitektur berbeda misalnya PC berdasarkan Novell dengan jaringan SNA atau Ethernet
Modem
Satu-satunya saat modem tidak diperlukan adalah saat telephone tombol digunakan sebagai terminal. Semua saluran jaringan komputer lain memerlukan modem pada tiap ujungnya. Modem dirancang untuk beroperasi pada kecepatan tertentu biasanya 300, 1200, 2400, 4800 atau 96000 bit per detik dan seterusnya kecepatan modem menentukan kecepatan transmisi data.
ADSL adalah type modem untuk penggunaan accses internet kecepatan tinggi. Umumnya modem ADSL merupakan integrasi dari modem, firewall dan ethernet switch serta router dan mungkin juga dengan transiever. Modem ADSL bekerja pada frekwensi yang berbeda dengan frekwensi yang digunakan dalam percakapan telephon sehingga saluran telephon dapat digunakan untuk percapapan bersamaan dengan penggunaan transmisi data melelalui modem ADSL.
Radio
Transmisi data juga dilakukan melalui frekwensi radio seperti yang digunalan pada jaringan perbankan, Travel, warnet. Peralatan ini masih dikuasai perusahaan penyedia layanan public (provider) seperti PT Lintas Artha, Indosat, Telkomsel. Fren. Untuk lingkup lebih kecil tersedia werless untuk pembuatan jaringan lokal tanpa kabel. Misalnya dengan Modem ADSL yang dilengkapi dengan werless router dapat digunakan untuk jaringngan lokal pada ruangan. Hanya saja kemampuan werles tidak dapat atau terganggu oleh partisi terutama partisi beton. sehingga tidak efektif digunakan untuk jaringgan lokal suatu perusahaan dimana client computer tersebar di dalam ruangan tertutup.
Daftar pustaka
Untuk download File di atas click di sini
0 comments:
Posting Komentar